Pilpres 2024Politik

Wibowo Prasetyo: Ponpes Itu Hanya Untuk Belajar Bukan Kampanye

locusonline
×

Wibowo Prasetyo: Ponpes Itu Hanya Untuk Belajar Bukan Kampanye

Sebarkan artikel ini
Wibowo Prasetyo: Ponpes Itu Hanya Untuk Belajar Bukan Kampanye

LOCUSONLINE – Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo menyebut bahwa pondok pesantren (ponpes) sudah sepatutnya hanya dipakai untuk tempat belajar bukan untuk kampanye politik praktis.

“Saya kira sangat bijaksana pondok hanya digunakan untuk tempat belajar. Ada ruang-ruang lain yang bisa digunakan untuk kegiatan politik,” ujar Wibowo di Magelang, Selasa.

Pernyataan Wibowo tersebut menanggapi rencana penerbitan aturan yang membatasi kampanye politik elektoral di lingkungan pendidikan keagamaan, seperti pondok pesantren, madrasah, dan perguruan tinggi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian permohonan perkara pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Amar Putusan Nomor 65/PUU-XXI/2023 yang ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 2023 tersebut, diantaranya memperbolehkan kegiatan kampanye di lembaga pendidikan dengan pembatasan-pembatasan tertentu.

Wibowo mengatakan ponpes sama hal seperti tempat ibadah, yang hanya boleh digunakan untuk proses belajar mengajar maupun ritual keagamaan. Sementara kampanye politik elektoral tidak ada hubungannya dengan keagamaan.

“Tempat ibadah, yah, digunakan ibadah, pondok juga dijadikan tempat menimba ilmu dan para santri tidak terganggu. Pandangan soal itu saya kira sudah clear,” kata dia.

Ia mengajak masyarakat untuk menghadirkan sesuatu yang sejuk pada tahun politik ini, dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya.

“Mari kita di tahun politik ini bisa menghadirkan sesuatu yang sejuk. Yang tidak boleh tempat ibadah yang dijadikan ajang konsolidasi politik,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya mengatakan Kemenag akan mengatur regulasi mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Secara konsep ia memperbolehkan kampanye yang bersifat pendidikan politik.

Pendidikan politik, kata dia, sangat penting bagi para santri maupun mahasantri untuk mengenal lebih dekat perihal proses demokrasi di Indonesia.

“Kalau tujuannya untuk melakukan pendidikan politik, membuka cakrawala santri atau siapapun yang ada di Kementerian Agama RI menjadi lebih baik atas politik, kita akan persilakan,” kata Menag Yaqut.

“Nah itu yang nanti di lembaga pendidikan, ya, yang sifatnya elektoral kami akan membatasi,” ujarnya menambahkan. (*)

(Antara)

JANGAN LUPA IKUTI CHANEL YOUTUBE KAMI JUGA YA!

Baca Juga  Presiden RBH Siap Bersanding dengan Anne Ratna Mustika Menunggu Rekomendasi DPP Partai Golkar

Bergabunglah dengan Tim Jurnalis Kami!

Apakah kamu memiliki passion dalam menulis dan melaporkan berita? Inilah kesempatan emas untuk bergabung dengan situs berita terkemuka kami! Locusonline mencari wartawan berbakat yang siap untuk mengeksplorasi, melaporkan, dan menyampaikan berita terkini dengan akurat dan menarik.

Daftar

🔗 Tunggu apa lagi!

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tim kami!


zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow