GarutKesehatanNews

Cegah Penularan, Dinkes Garut Lanjutkan Imunisasi Difteri Putaran Ketiga Selama KLB

×

Cegah Penularan, Dinkes Garut Lanjutkan Imunisasi Difteri Putaran Ketiga Selama KLB

Sebarkan artikel ini

LOCUSONLINE.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat masih melanjutkan imunisasi difteri putaran ketiga karena masih diberlakukan Kejadian Luar Biasa (KLB) selama 10 bulan sampai November 2023 dalam rangka pencegahan kasus penularan difteri di Garut.

“Kalau untuk yang difteri KLB-nya sampai November karena kita kan masih ada ORI (Outbreak Response Immunization) yang putaran ketiga,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani di Garut, Kamis (2/11) kemarin.
[irp]

[irp]
Ia menuturkan Pemkab Garut menetapkan KLB pada Februari 2023 setelah adanya temuan sejumlah warga terjangkit difteri, bahkan ada yang sampai meninggal dunia di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan.

Dinkes Garut, kata dia, langsung melakukan gerakan imunisasi massal bagi masyarakat, khususnya kalangan anak-anak di Kecamatan Pangatikan yang ditemukan banyak kasus difteri.

“Kita ORI-nya di tempat itu, di Sukahurip, Kecamatan Pengatikan, dan ini yang ketiga, awal November,” katanya.

Ia menyampaikan kasus difteri di Garut berdasarkan laporan di lapangan tidak ada lagi kenaikan kasus, data terakhir jumlah warga yang positif terjangkit difteri sebanyak 26 orang, kemudian 14 orang meninggal dunia.

Menurut dia saat ini perkembangan kasus difteri di Garut cukup terkendali, karena jajarannya telah melakukan upaya seperti menggelar imunisasi massal, kemudian sigap memberikan pelayanan medis secara cepat.

“Masih bisa dikendalikan, maksudnya itu ketika ada bergejala langsung dirujuk, diobati, dan alhamdulillah sembuh,” katanya.

Ia menambahkan upaya mengendalikan kasus difteri di Garut, khususnya di Kecamatan Pangatikan salah satunya dengan imunisasi massal secara lengkap sebanyak tiga kali.

Upaya Dinkes Garut, kata dia, juga mendapatkan bantuan dari masyarakat, maupun perusahaan yang bersama-sama terjun ke lapangan mengedukasi masyarakat agar mau diimunisasi, sehingga kondisi tubuhnya lebih kuat.

Ia menyampaikan, kondisi di lapangan saat ini masih menghadapi kendala seperti masyarakat yang takut diimunisasi, namun persoalan itu menjadi perhatian khusus petugas medis untuk terus mengedukasinya tentang manfaat imunisasi.

“Masyarakat yang memang takut untuk dilakukan imunisasi, takut sakit, dan sebagainya, nah inilah yang harus kita terus sosialisasi,” katanya.
[irp]

[irp]
Sementara itu, Dinkes Garut pada tahap imunisasi pertama difteri menargetkan sebanyak 11.228 orang dengan rincian usia 2 sampai 59 bulan sebanyak 3.565 orang, kemudian usia 5 sampai 7 tahun sebanyak 1.245 orang, dan sasaran usia 7 sampai 15 tahun sebanyak 6.418 orang di Kecamatan Pangatikan. (*)

(Antara)

JANGAN LUPA IKUTI CHANEL YOUTUBE KAMI JUGA YA!

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow

Eksplorasi konten lain dari Locus Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca