BloraBudayaJawa TengahNews

Nguri-nguri Budaya Dengan Menampilkan 15 Dalang Cilik

×

Nguri-nguri Budaya Dengan Menampilkan 15 Dalang Cilik

Sebarkan artikel ini

LOCUSONLINE.CO – Pagelaran wayang kulit yang di pentaskan oleh 15 dalang cilik ditampilkan dalam seni Lokakarya dan Pementasan Dalang Anak dengan mengusung tema ” Merawat Bumi ” diselenggarakan di Desa Ngelarohgunung, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023) malam.

Bupati Blora, Arief Rahman dalam sambutannya mengatakan, kepada para dalang cilik yang hari ini akan melaksanakan pentas, tunjukkan potensi dan bakat terbaikmu! Ini adalah panggung adik-adik, silakan berekspresi, jangan takut salah! Karena jam terbang yang semakin banyak akan membuat penampilan adik-adik semakin baik dan sempurna.
[irp]
“Kepada guru seni, fasilitator, dan seniman yang telah mendampingi anak-anak peserta program, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas sharing pengalaman dan praktik baik sekaligus memberikan arahan, sehingga mereka mampu berekspresi, sehingga layak untuk dipentaskan,” ucap Gus Arief sapaan akrab Bupati Blora itu.

Lanjut Gus Arief, Lokakarya dan Pementasan Dalang Cilik “Merawat Bumi” dengan lakon Semar mBangun Klampis Ireng hari ini dapat menginspirasi untuk terus menjaga kelestarian alam sekaligus menjaga kelestarian kebudayaan kita.

Kordinator Kegiatan Program, Muhammad Munasir menyampaikan, kebetulan kemarin kita ada tim kerja yang sebelumnya tahun kemarin memang dapat kegiatan ini jadi ditahun ini kebetulan tetangga kebetulan dalang anak, ide dari situ kemudian kita membuat suatu konsep gagasan yang kita sampaikan di Kemendikbud.

“Ternyata di Kemendikbud tersebut ada kata-kata kunci atau tema yang harus kita ikuti untuk mendapatkan pembiayaan ataupun seleksi guna melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan pihak Kemendikbud,” terangnya.
[irp]
Munasir menambahkan, dengan mengambil tema “Merawat Bumi” itu sendiri sedikit kami gaungkan menjadi judul kegiatan kami yang mana dari tema Kemdikbud yaitu merawat ataupun tentang lingkungan, jadi kita mengambil tema tersebut yang ada di sekitar kita.

Sebelumnya ada rangkaian acara yang kita persiapkan dari perikrutan peminatan anak-anak untuk dalang Blora dan kita ada workshop dan pelatihan selama selama satu Minggu, persiapan pementasan dan malam ini puncak acara pementasan 15 dalang anak yang sebelumnya kita latih didampingi mentor.

“Kegiatan-kegiatan ini tentunya ada beberapa yang perlu di kordinasi bersama Pemkab ataupun pihak-pihak yang berwenang,” tambahnya

Lanjutnya, kegiatan ini mungkin himbauan juga dari Kemendikbud bagaimana kegiatan-kegiatan ini bisa berkelanjutan yang nantinya bisa di support oleh Pemkab masing-masing wilayah.
[irp]
“Semoga penggiat-penggiat budaya di Kabupaten Blora mulai bermunculan generasi-generasi baru ataupun para pemuda untuk melakukan kegiatan kebudayaan,” tuturnya.

Lebih lanjut, peserta terbuka untuk umum ada yang berasal dari beberapa wilayah dari Desa Ngelarohgunung hingga luar kota Blora, dari Grobogan, Rembang dan Bojonegoro.

Sementara itu, Kepala Bidang Dinporabudpar Blora, Setyo Pujiono Memaparkan, kegiatan malam ini cukup luar biasa terutama ini penghargaan setinggi-tingginya untuk panitia yang menjadi inisiator dan Alhamdulillah ini bukan yang kali pertamanya, ini sudah beberapa kali sudah beberapa kali berkelanjutan panitia memiliki acara.

“Kebutuhan juga sesuai tema Hari Jadi Kabupaten Blora yang ke-274 ini Sesarengan Mbangun Blora berkelanjutan dengan nguri-nguri budaya Desa,” ujar Gembong sapaan akrabnya.

Gembong melanjutkan, ditanggapi dengan baik oleh teman-teman di Ngelarohgunung jadi budaya sudah di kembangkan, berawal dan berakar di desa sehingga di harapkan selanjutnya budaya Blora akan mengakar tumbuh berkembang mulai dari desa sampai ke kota bahkan sampai ke nasional

“Selama ini lewat kerjasama sanggar Cahya Wirat bidang kebudayaan Dinporabudpar selama ini hampir 10 tahun kita mengadakan pelatihan dalang-dalang cilik, baik yang masih di tingkat TK sampai dalang remaja dan bahkan beberapa anak didik kita hasil kerjasama dengan Cahya Wirat sudah ada, yang kuliah pedalangan baik di Unnes maupun di Institut Seni Indonesia Surakarta,” terangnya

Lanjutnya, dengan adanya kurikulum merdeka ini kita bisa mengutamakan sekaligus mengangkat wayang sebagai salah satu muatan dalam kurikulum merdeka.
[irp]
(Sahid Simon)

IKUTI BERITA LAINNYA DI CHANEL YOUTUBE LOCUSONLINE.CO YA!

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow

Eksplorasi konten lain dari Locus Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca