BandungCianjurNews

Ketimpangan Pintu Perbatasan Bandung Barat dengan Cianjur Dikeluhkan Warga

×

Ketimpangan Pintu Perbatasan Bandung Barat dengan Cianjur Dikeluhkan Warga

Sebarkan artikel ini

LOCUSONLINE.CO – Warga Kecamatan Cipatat berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat dapat membangun sebuah Gapura di pintu masuk antara Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Cianjur.

Hal tersebut tentunya sangat beralasan jika melihat kondisi pintu perbatasan Kabupaten Bandung Barat yang sangat kontras jika dibandingkan dengan pintu masuk Kabupaten Cianjur yang memiliki Gapura yang megah serta Taman Asmaul Husna.

Baca Juga  Longsor di Bandung Barat, Pj Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Gerak Cepat

Selain sebagai simbol keberadaan satu daerah, baik sebagai pintu masuk dan pintu keluar maupun sebagai tanda perbatasan wilayah, Gapura juga bisa dijadikan icon satu kawasan dan tanda memasuki wilayah terutama orang luar daerah yang akan memasuki suatu wilayah baik Kabupaten maupun Provinsi.

Salah seorang warga setempat, Kosim Rukmana merasa prihatin pintu masuk ke Kabupaten Bandung Barat yang merupakan jalur utama tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Menurutnya, jika dibandingkan dengan pintu masuk ke Kabupaten Cianjur tentunya sangat jauh.
Baca Juga  Bandung Raya Darurat Sampah, Pj Bupati KBB: Disepakati Seluruh Sampah Segera Ditarik ke TPAS Sarimukti

“Masuk zona Bandung Barat kalau dari Cianjur ya sangat memprihatinkan saya lihat, diperbatasan saja kayak gitu. Warung remang-remang musik walaupun tidak identik dengan prostitusi ya, tapi kan bising dan berisik tiap malam, ajang zona keributan. Untuk penerangan hampir nyaris tak ada sama sekali, kecuali dulu pernah di pasang PJU tapi di wilayah Desa Mandalawangi, sementara di Mandalasari hampir nyaris gak ada,” ungkapnya, kepada locusonline.com, Minggu (21/1/2024).

Kondisi tersebut, sambung Kosim, sudah berlangsung lama. Padahal perbatasan Kabupaten Bandung Barat dengan Bandung Barat merupakan akses utama terutama para pengendara kendaraan roda dua.

“Kita lihat Cianjur, kan yang nongkrong juga nyaman karena pada terang, terlihat indah, perbatasan kan emang wajib seperti itu. tapi begitu nyampai Bandung Barat, ya lihat sendiri lah,” ujarnya.

Jika bisa dikelola dengan baik seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Cianjur, dirinya yang juga merupakan ketua RW 01 di Desa Mandalasari berpendapat akan banyak manfaat yang didapatkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan warga masyarakat.
Baca Juga  Panwascam Cibatu Beri Waktu Tiga Hari Bagi Para Pelanggar Kampanye, Jika Tidak Ini Yang Bakal Terjadi

“Kalo tempat itu bisa dibangun Gapura ciri khas Kabupaten Bandung Barat, juga tempat istirahat disertai sentra oleh-oleh khas Bandung Barat atau bisa saja disediakan taman bermain bagi warga, tentunya akan menjadi icon tersendiri bagi Kabupaten Bandung Barat. Bahkan para UMKM saya rasa pada mau berkontribusi karena akan mendongkrak ekonomi mereka,” paparnya.

Lebih lanjut Kosim berharap agar pemerintah Kabupaten Bandung Barat dapat memberi perhatian dan melirik pintu masuk Kabupaten Bandung Barat di bagian Barat.

“Mohon dengan sangat agar diperhatikan karena ini menyangkut dengan perbatasan, juga sebagai jati diri kabupaten Bandung Barat. Kalau memang diperhatikan PJU, penghijauan dan penataannya ketika dari Cianjur ke Kabupaten Bandung Barat kan ada sebuah pesan atau ciri khas jati diri, seperti Cianjur kan Cianjur Jago dia penataannya bagus, tapi Bandung Barat apa?” pungkasnya.

(KAMIL)

IKUTI BERITA LAINNYA DI CHANEL YOUTUBE LOCUSONLINE.CO YA!

Ikuti saluran Youtube Locusonline

Scan this QR-code!

scan this barcode
recruitment apr 2024
Artboard 1recruitment
Artboard 2recruitment
Artboard 3recruitment
Artboard 4recruitment
Karir
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Eksplorasi konten lain dari Locus Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca