LOCUSONLINE.CO – Sekretaris Umum DPD PKS Kabupaten Garut, H. Deni Mardiana, LC,. M.Si mengatakan, PKS memiliki berbagai program untuk diterapkan di Kabupaten Garut. Salah satu programnya diadopsi sesuai dengan pengalamannya selama berada di Halmahera Kepulauan Maluku Selatan tahun 2008-2009. Dikatakannya, saat itu, ada program pembinaan aparatur pemerintahan berbasis nilai.
“Jadi bagaimana langkah PKS akan menanamkan nilai-nilai kegamaan yang sudah melekat di kalangan pejabat dan birokrat, agar tidak hanya menjadi sekedar menjadi pengetahuan, tapi kita berharap agar nilai-nilai kebaikan pada jiwa mereka bisa terinternalisasi dalam kehidupan dan kerja-kerja mereka,” katanya.
Sehingga, lanjut Deni, apa yang dikerjakan para pejabat atas dasar pengabdian dan bukan Asal Bapa Senang (ABS).
“Ini menjadi gagasan yang bisa diterapkan di Garut. Kita kembalikan kejayaan Garut sebagai kota santri dengan kemasan yang lebih modern. Namun juga, bagaimana program ini tidak dilakukan secara hit and run , bukan sekedar memenuhi keinginan saja, tetapi sesuai dengan kebutuhan yang kita harapkan,” tandasnya.
Berdasarkan pengalaman yang ia dapatkan selama itu, maka pembinaan nanti tentu akan dilakukan secara merata, mulai dari semua wilayah eselon I, 2 dan sampai tingkat kecamatan dan sampai desa.
“Selama saya di Halmahera itu, agamanya bukan hanya Islam, tetapi ada agama lain seperti Kristen, Budha dan lainnya. Maka, pengalaman saya disana, kalau kami turun ke lapangan itu bersama-sama dengan pastor, camat, babinsa dan lainnya. Ketika melakukan pembinaan, saya memberikan pembinaan kepada muslim, sedangkan pastor kepada agama kristen. Dengan demikian, ketika itu berjalan, maka kehidupan kerukanan benar-benar terjadi dan luar biasa damai. Program ini berjalan dalam rangka menjaga kerukunan pasca kerusuhan Foso,” katanya.
Deni menilai, program yang telah ia jalankan selama di Halmahera bisa diterapkan di Kabupaten Garut. Nantinya, program ini akan melibatkan legislatif. Melalui legislatif akan meminta masukan dan keberpihakan dan anggaran khusus. “Ini bukan hanya program biasa, tetapi ada nilai-nilai ahlak baik, sosial dan lainnya bisa hadir dalam kehiduan pejabat kita,” tandas Deni.
Program lain dari PKS, tegas Deni, Ketua DPD PKS Kabupaten Garut, dr. Helmi Budiman sudah menjalankan program keagamaan yang sudah terasa oleh masyarakat, semisal keberpihakan Pemda Garut terhadap para guru ngaji, program Magrib mengaji dengan melibatkan stakeholder yang lain. “Program magrib mengaji akan dibuat lebih baik lagi,” katanya.
Selain itu, PKS juga menggagas program ketahanan keluarga, karena PKS ingin memastikan bahwa setiap keluarga masyarakat Garut memiliki ketahanan yang luar biasa. Pasalnya, PKS merasa khawatir, berdasarkan fakta yang terjadi di Kabupaten Garut, bahwa kota ini menjadi daerah yang setiap tahun angka perceraian tertinggi di Jawa Barat.
“Ini yang menjadi problem, sehingga PKS akan melakukan pembentukan program ketahanan keluarga. PKS akan hadir memberikan advokasi dan memayungi kehidupan keluarga, sehingga masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik,” harapnya. (asep ahmad)