LocusOnline, Jakarta – Media asing kembali menyoroti calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto. Kali ini menyoal pada perekonomian RI jika Prabowo resmi menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia.
Media asal Singapura, Channel News Asia (CNA), memuat artikel opini berjudul ‘Commentary: With Prabowo poised to be next Indonesia president, his challenge is to ensure Cabinet continuity’. Laman tersebut mengutip analisis Andree Surianta, penerima gelar PhD Australia Awards di Crawford School of Public Policy, Australian National University, yang pertama kali dimuat Lowy Institute, The Interpreter.
Dalam analisis tersebut, disebutkan bahwa Prabowo telah berjanji untuk melanjutkan gaya koalisi besar dan program infrastruktur besar yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo juga menjanjikan peningkatan belanja pertahanan dan bantuan sosial.
Namun, strategi pendapatan untuk mendanai program-program ini masih belum jelas, sehingga kemungkinan besar akan memerlukan lebih banyak utang pemerintah. Potensi pelonggaran disiplin utang publik ini memicu kekhawatiran investor, mengingat Indonesia telah dipuji atas pengelolaan fiskal yang bijaksana di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani Indrawati.
Kehadiran Sri Mulyani dalam kabinet baru Prabowo nanti diperkirakan akan memperparah kekhawatiran ini dan menjadi tantangan besar pertama bagi Prabowo dalam mempertahankan kepemimpinannya.
Selama masa kampanye pemilihan presiden (pilpres), terdapat spekulasi tentang pengunduran diri beberapa menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Mereka dianggap memiliki kontribusi penting dalam menghadapi berbagai krisis ekonomi dan membangun infrastruktur.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues