LOCUSONLINE, JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR, Sutrisno, meminta kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk fokus membangun ketahanan pangan Indonesia guna menghindari permasalahan harga beras. Senin, 26/ 02
Dalam sebuah video singkat yang dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta pada hari Senin, Sutrisno mengungkapkan bahwa Badan Pangan masih banyak membahas masalah impor, yang menurutnya menunjukkan bahwa kedaulatan pangan belum tercapai.
” Kita tidak mempermasalahkan kebijakan impor yang diambil oleh pemerintah untuk mengendalikan harga dan pasokan beras namun produksi di dalam negeri harus menjadi prioritas sebelum mengandalkan impor,” tegas Sutrisno.
Menurut Sutrisno, Bapanas memiliki peran strategis dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia, termasuk meningkatkan produksi beras di dalam negeri.
Sutrisno juga mengingatkan bahwa Bapanas harus menjalankan tugas utamanya dalam mewujudkan ketahanan pangan di dalam negeri, seperti menjaga ketersediaan pasokan pangan, kelancaran distribusi pangan, dan menstabilkan harga pangan di pasar.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa pada bulan Maret diproyeksikan akan terjadi panen beras sebanyak 3,5 juta ton. Proyeksi ini diharapkan dapat memberikan tambahan pasokan beras yang cukup signifikan dan membantu menekan harga beras di pasaran.
Dalam upaya peningkatan produksi beras, Arief juga menyebutkan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan luas panen padi.
” Dengan adanya peningkatan luas panen yang semakin bertambah, diharapkan produksi beras dapat meningkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat,” paparnya.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) pada Senin, 26 Februari, harga beras medium naik menjadi Rp15.200 per kilogram dari harga sebelumnya, dan harga beras premium juga mengalami kenaikan menjadi Rp16.600 per kilogram.
Laporan: Red