LOCUSONLINE, BALI – Turnamen sepak bola muda Bangga Merah Putih (Barati) Cup 2024 telah berhasil menyeleksi 2.300 talenta muda dari 14 provinsi di Indonesia. Turnamen ini bertujuan untuk membina dan mempersiapkan para pemain muda ini menjadi kader potensial untuk Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Minggu, 3/ 3/ 2024
Direktur Teknis dan Kepala Pencarian Bakat Barati Mendunia, Indra Sjafri, mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan generasi baru pemain sepak bola yang memiliki kualitas yang lebih baik. Oleh karena itu, turnamen ini menjadi kesempatan bagi para pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Turnamen ini diikuti oleh 120 tim dari sekitar 90 sekolah sepak bola (SSB), termasuk satu tim dari Malaysia. Acara ini berlangsung selama 3-5 Maret 2024 di Pusat Latihan Bali United di Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar, Bali.
Proses seleksi pemain muda dilakukan dengan memperhatikan kemampuan dalam mengelola bola di lapangan, termasuk kemampuan taktik individu dan tim serta fisik peserta. Turnamen ini terdiri dari 240 pertandingan yang akan dilaksanakan di sembilan lapangan.
Setiap tim akan bertanding satu sama lain dalam kelompok usia yang sama, dan pertandingan akan dilakukan dengan sistem gugur untuk menentukan juara turnamen. Total 58 pemain akan dipilih dari tiga kategori usia tersebut untuk menjalani pemusatan latihan lanjutan dan mewakili Indonesia dalam kompetisi sepak bola muda dunia, yaitu World Youth Gothia Cup di Swedia pada bulan Juli 2024.
Baca Juga: Legenda Timnas Berbagi Ilmu Pada Pemain Muda U 8 – U 12
Pada tahun sebelumnya, tim U12 dan U13 Indonesia berhasil meraih juara ketiga dalam Gothia Cup, dan pada tahun ini, turnamen tersebut juga memasukkan kategori baru, yaitu U14.
Selain mengirim bibit-bibit muda berbakat ke ajang dunia, turnamen ini juga akan memilih minimal satu orang pelatih yang akan mendampingi setiap kelompok usia selama berkompetisi tingkat dunia di Gothia Cup Swedia.
Turnamen ini bertujuan untuk mencari dan mengembangkan talenta-talenta pemain sepak bola terbaik sebagai generasi baru pemain sepak bola Indonesia. Para pencari bakat juga dibantu dengan teknologi olahraga seperti kamera pemantau dan rompi catapult yang membantu mengumpulkan data tentang pergerakan dan kondisi pemain di lapangan.
Editor: Red
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues