LOCUSONLINE, JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan dibuka melemah. Pada perdagangan Senin pagi, rupiah dibuka turun dua poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.706 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.704 per dolar AS.
Penurunan kurs rupiah ini terjadi di tengah naiknya Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Amerika Serikat (AS) pada bulan Februari 2024. PMI manufaktur yang naik menandakan menguatnya kinerja sektor manufaktur di AS.
Di sisi lain, inflasi Indonesia pada bulan Februari 2024 juga mengalami kenaikan. Inflasi bulanan naik menjadi 0,37 persen dari sebelumnya 0,04 persen, sedangkan inflasi tahunan naik menjadi 2,75 persen dari 2,57 persen.
Baca Juga: Zakat Fitrah Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi di Kuningan Sebesar Rp40.000,00
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menjelaskan bahwa peningkatan inflasi terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan seperti beras, cabai merah, dan telur.
Meskipun rupiah mengalami pelemahan, Josua memproyeksikan bahwa rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp15.650 per dolar AS sampai dengan Rp15.750 per dolar AS.
Sumber: Bank Indonesia
Editor: Red
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues