LOCUSONLINE, Toronto, Kanada – Riyad Mansour, Utusan Palestina di PBB, mengungkapkan keprihatinannya tentang kekejaman yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Dalam debat mengenai veto AS terhadap resolusi DK PBB mengenai krisis Gaza, Mansour menegaskan bahwa “Israel membuat rakyat kami kelaparan.”
Mansour mengungkapkan bahwa sekitar 2,3 juta warga Palestina telah menjadi korban kekejaman Israel dalam berbagai bentuk, termasuk pengeboman tanpa pandang bulu, eksekusi, penyakit, dehidrasi, dan kelaparan. Ia menegaskan bahwa kelaparan bukanlah konsekuensi yang disayangkan dari perang, tetapi merupakan salah satu metode perang yang digunakan oleh Israel.
Baca Juga: Paus Fransiskus Inginkan Pembebasan Sandra dan Peningkatan Bantuan Kemanusiaan di Gaza
Utusan Palestina ini juga menekankan bahwa Israel telah melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestina dengan tak terkendali dan tanpa ampun. Dia juga menyoroti bahwa DK PBB telah dicegah berkali-kali untuk menyerukan gencatan senjata guna mengakhiri kekejaman di Gaza.
Mansour mendesak negara-negara anggota PBB untuk menyerukan gencatan senjata dan mengakhiri kekebalan Israel. Ia juga menyatakan bahwa saatnya bagi Israel untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan dikenai sanksi.
Mansour juga menghargai mereka yang menolak berdagang dengan permukiman Israel, dan mendorong pemberian sanksi terhadap seluruh perusahaan dan pemukim yang terlibat. Ia menyerukan agar mereka tidak diberikan visa untuk mengunjungi negara-negara lain.
Konflik antara Israel dan Palestina telah menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok di Gaza. Blokade yang diberlakukan oleh Israel telah membuat penduduk Gaza, terutama di Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Perang yang dilancarkan Israel telah menyebabkan ribuan warga Palestina tewas dan terluka. Infrastruktur di wilayah Gaza juga mengalami kerusakan parah. Pada Januari, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu
Editor: Red
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues