LOCUSONLINE, GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah melakukan asesmen terhadap seluruh wilayah yang terkena dampak bencana alam, seperti kerusakan rumah dan infrastruktur. Asesmen tersebut dilakukan untuk mengusulkan perbaikan wilayah tersebut menggunakan anggaran biaya tak terduga (BTT). Minggu, 10/ 3/ 2024
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyatakan bahwa ia telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan asesmen terhadap semua wilayah yang terkena dampak. Belakangan ini, Kabupaten Garut dilanda oleh bencana alam seperti longsor, banjir, angin kencang, dan pergerakan tanah di beberapa kecamatan.
Nurdin menyebut bahwa wilayah yang terkena dampak bencana alam tersebut telah mendapatkan penanganan dari BPBD Garut, dan selanjutnya akan disiapkan anggaran untuk mengatasi kerusakan yang terjadi. “Setelah diasesmen, kami akan menggunakan anggaran dari BTT. Anggaran BTT kami sebesar Rp20 miliar,” ujarnya.
Meskipun anggaran BTT saat ini dianggap kecil, Pemkab Garut mendapatkan sumber anggaran lain, termasuk dana bagi hasil, yang dianggap cukup membantu dalam penanggulangan bencana alam.
Nurdin menekankan bahwa penanganan bencana alam harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk aparatur pemerintah struktural di tingkat kecamatan yang harus bertindak cepat dalam melaporkan kejadian bencana alam. Dia berharap langkah cepat dan responsif dari pemerintah dapat mengurangi risiko dan mencegah korban jiwa.
“Kita tidak boleh kehilangan nyawa akibat bencana, oleh karena itu, kita harus melakukan segala yang diperlukan untuk kepentingan bersama,” katanya.
Baca Juga: Tahun 2024 PDAM Tirta Intan Garut Membuat Terobosan Bersejarah
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyebutkan bahwa beberapa wilayah yang dilaporkan mengalami bencana alam adalah Kecamatan Tarogong Kidul, Karangtengah, Malangbong, dan wilayah selatan Garut. Menurutnya, bencana alam tersebut telah merusak sejumlah infrastruktur, seperti tanggul yang jebol, dan juga menyebabkan kerusakan pada rumah.
Aah menyatakan bahwa infrastruktur yang rusak akibat bencana alam akan segera ditangani oleh dinas teknis menggunakan anggaran dari BTT. Sementara itu, rumah yang rusak juga akan mendapatkan bantuan stimulan dari pemerintah daerah. Saat ini, sudah diajukan bantuan perbaikan rumah sebanyak 80 unit.
Editor: Red
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues