GarutHukumKPU & BawasluNewsPolitik

Ketua KPU Garut Terkena Imbas Tudingan Dugaan Gratifikasi yang Menerpa Aneu Nursifah

×

Ketua KPU Garut Terkena Imbas Tudingan Dugaan Gratifikasi yang Menerpa Aneu Nursifah

Sebarkan artikel ini
Ketua KPU Garut, Dian Hasanudin. (Ft: kabargarut)

LOCUSONLINE.CO, Garut – Proses demokrasi yang dilaksanakan melaui Pilpres (Pemilihan Presiden) dan Pileg (Pemilihan Legislatif) tanggal 14 Februari masih menuai kontroversi. Salah satunya, dugaan gratifikasi yang diarahkan oleh salah satu pihak kepada Komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum) Provinsi Jawa Barat, Aneu Nursifah oleh salah satu akun Tiktok anti.gratifiasi.

Aneu dituding mendapatkan uang sebanyak Rp 4 Miliar dan satu unit rumah dari salah satu caleg di Dapil XI Jawa Barat. Tujuannya diberikannya uang itu adalah untuk memenangkan salah satu caleg yang diusung oleh sumber akun Tiktok anti.gratifiasi. Namun sampai dengan perhitungan di tingkat Provinsi Jawa Barat, caleg tersebut kalah.

Aneu Nursifah pun sempat membantah tudingan tersebut dan menganggap apa yang disampaikan akun Tiktok anti.grattifiasi merupakan fitnah. Menurut Aneu, ada oknum yang mencatut foto dan kemudian diberikan narasi yang menyudutkan dirinya.

Aneu pun mengaku akan melakukan proses hukum dengan melaporkan oknum-oknum yang dianggap melakukan fitnah terhadap dirinya. Namun langkah itu akan dilakukannya ketika sudah menemukan siapa oknum dibalik pemilik akun Tiktok anti.gratifiasi. Isu inipun menyebar luas dan menjadi pembahasan masyarakat di Jawa Barat khususnya, dan di Indonesia secara umum, karena sudah tersebar di berbagai pemberitaan media massa.

Belum tuntas masalah Komisoner KPU Jabar, Aneu Nursifah, kini banyak pihak yang mempertanyakan identitas dua pria yang berada di akun Tiktok anti.gratifiasi. Kedua pria tersebut nampak sedang mengeluarkan tumpukan uang dari kresek hitam dengan jumlah sangat banyak, yang diduga akan diserahkan kepada Aneu Nursifah sebagai gratifikasi.

Tangkapan layar dari video yang disebarkan akun Tiktok anti.gratifiasi. (Ft: dok)

Salah satu pria berhidung mancung dalam video tersebut dikait-kaitkan denga sosok Ketua KPU Kabupaten Garut, Dian Elven Hasanudin. Pasalnya, sumber yang memberikan keterangan kepada media ini, menyebut pria yang mengeluarkan uang dari kresek hitam, apabila dilihat dari samping memiliki kemiripan dan menduga bahwa sosok itu adalah Ketua KPU Kabupaten Garut, walau sayang pada video tersebut wajahnya itu tidak terlihat jelas

Baca Juga  Dalam Sepekan, Bawaslu Garut Temukan Sembilan Dugaan Pelanggaran Pemilu

“Coba akang lihat wajah pria dalam video yang disebarkan akun Tiktok anti.gratifiasi. Akun ini menduga ada upaya gratifikasi terhadap Komisoner KPU Jabar, Aneu Nursifah. Nah, pada video itu nampak dua orang pria sedang mengeluarkan uang dari kresek hitam. Saya menduga wajah salah satunya ada kemiripan dengan Ketua KPU Garut, Dian Hasanudin,” ujar sumber melalui sambung Whats App, Rabu (20/03/2024).

Sementara itu, Ketua KPU Garut, Dian Elven Hasanudin yang dihubungi media ini mengaku heran, jika wartawan percaya bahwa pria yang ada dalam video tersebut merupakan dirinya. Iapun dengan tegas membantah bahwa dia bukan sosok yang ada dalam video Tiktok anti.gratifiasi.

“Masa teu apal abdi atau bukan (masa gak hafal saya atau bukan),” ujar Dian, saat dihubungi, Rabu (21/03/2024).

Dian pun menyatakan, kejadian dalam video (yang disebar Tiktok anti.gratifiasi), dirinya tidak tahu persisnya seperti apa dan dipastikan bukan dirinya. “Yang ada dalam video bukan saya,” pungkasnya. (Asep Ahmad)

 

Ikuti saluran Youtube Locusonline

Scan this QR-code!

scan this barcode
recruitment apr 2024
Artboard 1recruitment
Artboard 2recruitment
Artboard 3recruitment
Artboard 4recruitment
Karir
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Eksplorasi konten lain dari Locus Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca