LOCUSONLINE, JAKARTA – Konten digital dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya lokal kepada khalayak luas, sebagaimana dipercaya oleh Chyntia Andarinie, pendiri Mom Influencer ID.
“Konten digital di media sosial dapat menjadi cara untuk memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat,” ujar Chyntia dalam rilis pers pada hari Minggu.
Pernyataan ini disampaikan dalam webinar dengan tema “Pentingnya Melestarikan Kearifan Lokal melalui Konten Digital” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Sulawesi Selatan. Jumat, 22/ 3/ 2024
Chyntia mendefinisikan budaya lokal sebagai sistem kebiasaan yang terus-menerus dilakukan oleh masyarakat dan menjadi ciri khas mereka.
Dia memberikan contoh beberapa budaya lokal di Sulawesi, seperti makanan khas Makassar, upacara adat kematian di Toraja, dan kain tenun Sulawesi yang dikenal sebagai lipa sabbe.
Chyntia juga menjelaskan langkah-langkah dalam membuat konten yang menampilkan kearifan budaya lokal.
Langkah pertama adalah menentukan tema, kemudian mengumpulkan materi konten berdasarkan riset, wawancara, atau pengalaman pribadi. Setelah konten selesai, dapat didistribusikan melalui media sosial.
“Beberapa aplikasi yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Snapseed (aplikasi pengedit foto), Canva (platform desain grafis), dan Inshot (aplikasi pengedit video),” tambahnya.
Fununun Nisha, Duta Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta 2021, menambahkan bahwa kearifan lokal perlu dijaga dan dilestarikan karena merupakan simbol atau identitas suatu bangsa.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues