LOCUSONLINE.CO, GARUT, – Polres Garut memang tidak pernah kehabisan ide, gagasan dan terobosan untuk memberikan pelayanan prima kepolisian kepada masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Garut.
Salah satunya yakni kegiatan program Mudik Gratis Ops Ketupat Lodaya 2024 Polres Garut, Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, S.I.K. M.Si., mengatakan jika kegiatan mudik gratis ini diselenggarakan untuk membantu masyarakat yang hendak pulang ke kampung halamannya namun terkendala oleh biaya, sarana ataupun kendala lainnya. Senin pagi (25/03/2024).
Polres Garut menyediakan kuota mudik/penumpang hingga 150 orang dengan bertitik kumpul di Mapolres Garut Jl. Jendral Sudirman no.204 Kel. Sucikaler Kec. Karangpawitan Kabupaten Garut Jawa Barat.
[irp]
Ada 3 bus besar disiapkan oleh Polres Garut, Dua Bus dipersiapkan menuju Arah Selatan dengan tujuan Solo, Yogyakarta, Cilacap dan Kebumen untuk jalur selatan diberikan kuota sebanyak 100 orang/penumpang.
Untuk satu bus besar lainnya dipersiapkan untuk menempuh arah utara dengan kapasitas 50 orang penumpang/pemudik, jalur utara tersebut meliputi daerah Indramayu, Cirebon dan sekitarnya.
Untuk informasi lebih lanjut Polres Garut menyiapkan 2 contact person yakni Rustandi (0812 – 2474 – 5339) dan Lutfia (0812 – 1553 – 6283). Layanan contact person tersebut berbasis aplikasi Whats App lalu admin akan membalas sesuai dengan urutan pesan dari yang terbawah atau pertama kali pesan masuk ke handphone contact person.
[irp]
Yonky menyebutkan tanggal keberangkatan kegiatan Mudik Gratis Ops Ketupat Lodaya 2024 itu akan diberangkatkan pada hari Sabtu tanggal 6 April 2024.
“Ya betul nanti pada saat tanggal pemberangkatan Insyaallah akan dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Garut dan Polres Garut beserta jajaran. Tentunya harapan kami yakni dapat membantu meringankan masyarakat yang hendak melakukan mudik namun yang terpenting adalah keselamatan dan kenyamanan masyarakat itu menjadi prioritas kami.” Tutupnya.
[irp]
(HM/Al)
IKUTI BERITA LAINNYA DI CHANEL YOUTUBE LOCUSONLINE.CO YA!
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues
