Saat melihat melalui jendela, KH. AS langsung terkejut ketika melihat istrinya sedang telanjang bersama dengan tetangga mereka, H.HM.
“Saya langsung berteriak kepada istri saya untuk membuka pintu. Saya tahu betul siapa lelaki yang bersama istri saya, dan setelah ketahuan, lelaki tersebut langsung melarikan diri melalui pintu samping garasi rumah saya,” ungkap KH. AS dengan serius.
Setelah pintu terbuka, KH. AS mengejar lelaki tersebut ke dalam rumah, namun sayangnya, pelaku berhasil melarikan diri.
“Saat melarikan diri, lelaki tersebut terlihat luka di tangannya karena tergores pintu belakang. Dia berlari dengan menggunakan sarung dan wajahnya ditutupi oleh pakaian daster istri saya, sambil saya berteriak ‘maling’,” ucapnya.
Teriakan “maling” yang keras tersebut menarik perhatian warga yang ikut mengejar pelaku.
Setelah mengetahui bahwa pelaku adalah tetangga dekatnya, KH. AS bersama warga lainnya langsung mendatangi rumah H.HM.
Namun, ketika mereka tiba di rumahnya, pelaku sudah mengenakan pakaian kembali. Menurut KH. AS, ketika ditanya, pelaku membantah melakukan perbuatan tercela terhadap istrinya, dan langsung masuk ke dalam rumah seolah-olah tidak terlibat dalam peristiwa tersebut, meskipun KH. AS sendiri sudah melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Pewarta: Tono Efendi
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues