DaerahGarutNasionalNewsParlemenPendidikanViral

Ketua DPRD Euis Ida Kacang Lupa Kulitnya “Mangga Nangisna Sing Sae” untuk Guru yang Gajinya 400 ribu/ bulan

×

Ketua DPRD Euis Ida Kacang Lupa Kulitnya “Mangga Nangisna Sing Sae” untuk Guru yang Gajinya 400 ribu/ bulan

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Euis Ida Kacang Lupa Kulitnya "Mangga Nangisna Sing Sae" untuk Guru yang Gajinya 400 ribu/ bulan
Ilustrasi Ketua DPRD Garut vs Guru Honorer

LOCUSONLINE, GARUT – Ketua DPRD Euis Ida Kacang Lupa Kulitnya “Mangga Nangisna Sing Sae”. Fitri Fauziah seorang guru honorer di SDN 1 Karyamukti, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat sejak tahun 2015, dengan honor bulanan yang tak lebih dari Rp. 400 ribu. Setiap hari Fitri dengan ikhlas memberikan ilmu pada puluhan anak calon penerus Republik ini. Namun, di balik ketulusan dan pengorbanannya malah dihiniakan dan direndahkan oleh Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah, saat Fitri dan ratusan temannya yang tergabung dalam Fagar melakukan aksi demo di depan Gedung DPRD Garut, dengan olokan “Mangga sing sae nangisna“.

Keadaan Fitri berbading terbalik dengan Euis Ida Wartiah, Ketua DPRD Garut yang duduk nyaman dengan gaji hingga Rp. 50 juta per bulan. Ini bukan hanya ketimpangan, melainkan luka dalam yang mengoyak hati mereka yang tulus dalam pengabdian. bagai mana tidak wakil rakyat menghinakan rakyat yang di wakilinya dan yang mengantar Sang Ketua DPRD melenggang ke parlemen.

Saat itu para pendemo berharap mereka didengar dan dihargai oleh wakilnya (Wakil Rakyat Anggota DPRD Garut). Namun, jawaban yang mereka terima dari Sang wakil rakyat (Euis Ida Wartiah) adalah cemoohan yang menyakitkan, “Mangga Nagisna Sing Sae.” Kalimat ini seolah menghina perjuangan mereka.

“Mendengar perkataan Ketua DPRD rasanya seperti ditusuk dari belakang. Kami datang dengan harapan, tapi yang kami dapat hanya penghinaan,” ungkap Fitri dengan mata berkaca-kaca.

Lebih lanjut Fitri menungkapkan seorang guru yang setiap hari berjuang mencerdaskan anak bangsa, hanya dihargai Rp. 400 ribu per bulan? Jumlah tersebut bahkan tak mencukupi kebutuhan dasar. Sementara itu, para pejabat menikmati segala fasilitas dengan gaji puluhan juta.

“Honor kami sangat tidak manusiawi. Ini bentuk ketidakadilan yang nyata, kami bukan hanya mengajar, tetapi membangun masa depan bangsa. Bagaimana kami bisa fokus jika perut kosong dan kebutuhan tak terpenuhi?” ungkap Fitri dengan suara gemetar.

Lebih lanjut Fitri menyebut pernyataan Euis Ida Wartiah merupakan bukti arogansi kekuasaan yang buta akan realitas. Ini memperlihatkan betapa jauhnya para pemimpin dari pemahaman terhadap perjuangan guru honorer. Seharusnya mereka yang duduk di kursi kekuasaan menghargai jerih payah kami, bukan merendahkan.

“Kami meminta perhatian, bukan cemoohan, kami hanya ingin keadilan, kami hanya ingin dihargai,” tegas Fitri.

“Jangan biarkan kami terus berjuang sendirian,” kata Fitri dengan harapan dan air mata hampir tumpah.

Bagai mana bisa terwujud Indonesia Emas 2045  jika sistem pendidikan dan kebijakan yang ada gagal dalam menghargai pahlawan tanpa tanda jasa. Guru honorer seperti Fitri berjuang bukan hanya untuk kehidupan mereka sendiri, tetapi untuk masa depan anak-anak bangsa.

Perjuangan ini belum berakhir, dan Fitri serta ribuan guru honorer lainnya masih menunggu janji yang belum terealisasi. Sudah saatnya pemerintah membuka mata dan telinga, memperhatikan nasib guru honorer yang mengabdi demi masa depan anak bangsa.

Biarkan kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik kemewahan para pemimpin, ada penderitaan nyata para pejuang tanpa tanda jasa yang terus diberi harapan palsu oleh pemerintah.

Demikian ulasan mengenai “Ketua DPRD Euis Ida Kacang Lupa Kulitnya “Mangga Nangisna Sing Sae” untuk Guru yang Gajinya 400 ribu/ bulan” Simak dan ikuti terus berita di locusonline.co

Editor: Red

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow

Eksplorasi konten lain dari Locus Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca