LOCUSONLINE, GARUT – Bappeda sebut Lima Desa di Garut masuk dalam desa rentan pangan hal itu diutarakan saat rapat koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kerentanan Pangan, disingkat PEGANG TANGAN dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut. Acara ini berlangsung di Aula DKP Kabupaten Garut, Jalan Terusan Pahlawan, pada Selasa, 16 Juli 2024.
Tujuan dari rapat koordinasi tersebut unuk mengatasi kerentanan pangan melalui pendekatan kolaboratif dan integratif.
Rapat ini dipimpin oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, dengan kehadiran perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan 4 perwakilan kecamatan.
Didit Fajar Putradi, Kepala Bappeda sebut lima desa masuk dalam desa rentan pangan berdasarkan hasil Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan, dimana terdapat 5 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Garut yang termasuk dalam kategori rentan pangan.
“Berdasarkan hasil Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan, terdapat 5 desa di 4 kecamatan yang termasuk kategori rawan pangan,” ungkap Didit.
Lebih lanjut Didit menyebutkan bahwa Desa Jayabakti Kecamatan Banjarwangi masuk dalam status prioritas 1 yang sangat rentan, sementara Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug, meskipun berada di prioritas 2, membutuhkan intervensi mendesak terutama terkait akses air bersih.
“Cintanagara juga menjadi salah satu sasaran pengiriman air, toren, tangki segala macam, ini sekarang dia masih mengalami kondisi seperti ini, sehingga diperlukan adanya intervensi pemerintah dan pemerintah daerah,” ujar Didit.
Pemerintah daerah akan segera melakukan intervensi di 5 desa rentan pangan ini dengan program kegiatan pemerintah daerah dan kolaborasi lintas perangkat daerah. Selain itu, tim pendamping dari perangkat daerah ke kecamatan akan berperan sebagai Liaison Officer (LO) untuk mengatasi masalah kerentanan pangan.
“Aksi pertama LO nanti bersama-sama masuk di 4 kecamatan, di koordinir oleh SKPD yang menjadi LO itu, dan perangkat daerah juga masuk dalam program kegiatannya,” ungkapnya.
Kepala DKP Kabupaten Garut, Yani Yuliani, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam penanggulangan rentan pangan. Melalui rakor ini, diharapkan 5 desa rentan pangan dapat keluar dari status prioritas 1, 2, dan 3 dengan bantuan lintas dinas.
“Ini persoalan yang sungguh-sungguh meski mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, kita rakorkan dengan lintas perangkat daerah, kemudian kita susun strateginya,” ucapnya.
Desa-desa rentan pangan yang menjadi fokus intervensi antara lain:
1. Desa Jayabakti Kecamatan Banjarwangi – Prioritas 1
2. Desa Talagawangi Kecamatan Pakenjeng – Prioritas 2
3. Desa Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan – Prioritas 2
4. Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug – Prioritas 2
5. Desa Bojong Kecamatan Banjarwangi – Prioritas 2
Klasifikasi prioritas rentan pangan :
1. Prioritas 1: Sangat Rentan terhadap Kerawanan Pangan
2. Prioritas 2: Rentan terhadap Kerawanan Pangan
3. Prioritas 3: Agak Rentan terhadap Kerawanan Pangan
4. Prioritas 4: Agak Tahan terhadap Kerawanan Pangan
5. Prioritas 5: Tahan Terhadap Kerawanan Pangan
6. Prioritas 6: Sangat Tahan terhadap Kerawanan Pangan
Pewarta: Suradi
Editor: Red