LOCUSONLINE, KUNINGAN – Ketua Apdesi Jabar, Dede Kusnidar SE, menekankan bahwa sebagai seorang kepala desa (Kades), keberhasilan Kades tidak diukur dari pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi masyarakat. Kamis, 25 Juli 2024
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Apdesi Jabar, Dede Kusnidar SE, dalam acara Pelantikan DPK Apdesi kecamatan di Kabupaten Kuningan, Dede juga mengingatkan agar kinerja para kepala desa tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik semata.
“Keberhasilan Kades tidak diukur dari keberhasilan dalam pembangunan infrastruktur saja, sebab itu kinerja kepala desa jangan cuma fokus pada pembangunan fisik semata,” papar Dede Kusdinar.
Dede menegaskan bahwa keberhasilan seorang kepala desa sejati adalah ketika mampu meningkatkan daya beli masyarakat, menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang signifikan melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan menciptakan lingkungan ekonomi yang kuat. Ia juga menyoroti masa bakti kepala desa yang kini menjadi 8 tahun, yang sebenarnya berkurang 2 tahun dari periode sebelumnya.
“Keberhasilan seorang kepala desa sejati adalah ketika mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan menciptakan lingkungan ekonomi yang kuat,” tegas Dede Kusdinar.
Dalam upaya mendorong kinerja kepala desa di Kuningan agar lebih baik, Dede menekankan pentingnya tanggung jawab dan kesetiakawanan antar kades. Ia juga mengingatkan bahwa netralitas kepala desa tidak berarti menghindari politik, namun lebih kepada menjaga independensi dan menguasai setiap lini politik.
“Netralitas kepala desa tidak berarti menghindari politik, namun lebih kepada menjaga independensi dan menguasai setiap lini politik,” ujar Dede Kusdinar.
Dede juga menyoroti peran organisasi Apdesi dalam mencegah kepala desa menjadi korban pemerasan atau penipuan. Ia menekankan perlunya perbaikan mindset dan kerjasama antar kades untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.
“Peran organisasi Apdesi dalam mencegah kepala desa menjadi korban pemerasan atau penipuan serta memperbaiki mindset dan kerjasama antar kades untuk mengatasi tantangan yang dihadapi,” papar Dede Kusdinar.
Dalam konteks politik lokal, Dede menyoroti fenomena di Kuningan di mana mantan ketua Apdesi yang gagal nyaleg. Ia mengevaluasi pentingnya kesetiakawanan antar kades dan perlunya perbaikan dalam fungsi organisasi untuk mencegah kejadian yang merugikan kepala desa.
“Sangatlah penting rasa kesetiakawanan antar kades dibangun lebih kokoh dan perlunya evaluasi perbaikan dalam fungsi organisasi,” pungkasnya.
Editor: Red