Acuviarta Kartabi menegaskan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Jawa Barat telah mencapai titik pemulihan optimal pada tahun 2023, namun pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 sedikit melambat akibat faktor global dan ekonomi nasional. Harapannya adalah pertumbuhan ekonomi dapat kembali melampaui enam persen, yang saat ini masih berada di angka lima persen.
Dalam konteks peluang ekonomi Jawa Barat ke depan, Acuviarta Kartabi menyoroti potensi optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah tersebut, mengingat jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 50 juta orang. Potensi ini mencakup lebih dari 25 persen investasi Indonesia yang berada di Jawa Barat, serta sektor industri yang signifikan dengan kontribusi di atas 25 persen.
Acuviarta Kartabi juga menyoroti tantangan yang harus dihadapi, seperti tingkat pengangguran yang masih tinggi, ketimpangan wilayah, dan ketimpangan pendapatan di beberapa daerah. Selain itu, rasio Gini di Jawa Barat masih di atas 0,42 persen, dengan harapan agar dapat menurun di masa mendatang.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dihadapkan pada instabilitas harga komoditas yang tinggi, serta ketidakpastian global yang mempengaruhi permintaan ekspor untuk komoditas utama dari Jawa Barat. Upaya fokus pada pengelolaan konsumsi domestik dan peningkatan konsumsi rumah tangga diharapkan dapat memperkuat stabilitas ekonomi dan daya beli di Jawa Barat.
Sumber: RRI.co.id
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues