LOCUSONLINE, JAKARTA – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja, mengungkapkan bahwa Pilkada Serentak 2024 ada 5 daerah memiliki potensi kerawanan yang lebih tinggi daripada Pilpres atau Pileg. Hal ini disebabkan oleh kedekatan antara pemilih dan peserta kepala daerah yang sering kali diwarnai oleh unsur kekeluargaan.
Pada Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 Wilayah Bali dan Nusa Tenggara di Kabupaten Badung, Bali, Rahmat Bagja menyatakan, “Tren kerawanan dalam pilkada lebih tinggi, sebab hampir semua tempat kerusuhan terjadi dalam pilkada, sedangkan dalam pemilu hanya ada satu atau dua kasus, namun dalam pilkada terjadi banyak kasus.”
Baca Juga : Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemula, KPU KBB Ajak Kaum Muda Berpartisipasi Aktif di Pilkada 2024
Berdasarkan Indeks Kerawanan (IKP) di Pilkada 2024, provinsi-provinsi di Indonesia dinilai memiliki tingkat kerawanan yang berbeda. Penilaian Ketua Bawaslu Terhadap Pilkada Serentak 2024, berikut 5 Daerah Memiliki Potensi Kerawanan antara lain:
1. Jakarta
– Jakarta menduduki posisi pertama dalam skor IKP dengan skor 88,95, termasuk dalam kategori tinggi. Secara khusus, dalam dimensi sosial politik, Jakarta meraih skor 78,27 yang juga termasuk dalam kategori tinggi.
2. Sulawesi Utara
– Sulawesi Utara merupakan daerah yang memiliki tingkat kerawanan maksimum pada dimensi partisipasi. Provinsi ini juga mengalami persoalan dalam proses penyelenggaraan pemilu, terutama terkait dengan hak pilih pemilih.
3. Kalimantan Timur

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues