LOCUSONLINE, BANDUNG – Pengendalian Hama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi gagal panen saat musim kemarau. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pengendalian bersama, termasuk dalam hal serangan hama.
Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPH Jabar, Yanti Hidyatun Zakiah, menjelaskan bahwa tanaman pangan rentan terhadap serangan hama dan penyakit tumbuhan saat musim kemarau. Beberapa penyakit tanaman yang biasanya muncul adalah hama wareng coklat dan tikus.
“Untuk mengatasi hal ini, Kami bersama petugas lapangan terus melakukan pemantauan dan antisipasi, terutama di daerah-daerah yang diprediksi memiliki potensi tinggi serangan hama penyakit tanaman, seperti di Kawasan Pantura,” jelas Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPH Jabar, Yanti Hidyatun Zakiah.
Baca Juga : Peringatan Dini BMKG tentang Hujan Es di Jawa Barat
Yanti juga memberikan rekomendasi kepada petani untuk menggunakan benih tanaman yang tahan terhadap kondisi kekeringan. Berbagai varietas benih yang tahan kekeringan, seperti inpago 5, 8, 9, 10, 11, fortiz, 12, 13, inpago 39, inpari 40, 41, 46, dan varietas lokal lainnya, dapat membantu dalam menghadapi kondisi kekeringan.
“Kami sarankan agar petani menanam padi yang tahan terhadap kondisi kekeringan, seperti varietas inpago 5, 8, 9, 10, 11, fortiz, 12, 13, inpago 39, inpari 40, 41, 46, dan varietas lokal lainnya, sehingga dapat membantu petani dalam menghadapi kondisi kekeringan,” ujarnya.
Pengendalian Hama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga terus memantau kondisi iklim harian dan melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi dini terhadap potensi kekeringan dan serangan hama yang dapat mengancam hasil panen petani di Jawa Barat.
Editor: Red