Susyanto menjelaskan bahwa ada kemungkinan almarhum saat itu dalam keadaan lelah dan lemas, sehingga menyuntikkan sendiri dosis berlebihan obat anestesi.
“Korban meninggal karena sakit, mungkin saat itu dalam keadaan lelah, dalam situasi darurat, dia mungkin menyuntikkan dosis anestesi berlebihan atau sejenisnya. Intinya, keluarga membantah kabar bahwa korban meninggal karena bunuh diri,” jelasnya.
Respons Keluarga Terkait Dugaan Perundungan
Keluarga juga belum dapat memberikan pernyataan mengenai dugaan perundungan yang dialami almarhumah selama menjalani pendidikan spesialis.
“Kami belum bisa memberikan informasi secara detail terkait dugaan perundungan yang dialami almarhumah, karena hal tersebut perlu penanganan yang tepat. Kami akan memberikan keterangan secara jelas kepada pihak berwenang,” ungkap Susyanto.
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues