Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA RI, Ratna Susianawati, yang turut hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa coaching ini akan membahas praktik dan langkah-langkah optimal dalam penyelenggaraan layanan perlindungan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan.
“Sangatlah penting pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagai prioritas nasional yang harus terus ditingkatkan hingga tingkat provinsi dan kabupaten/kota,” tegasnya.
Takeda Project Manager UNFPA Indonesia, Ria Ulina, menambahkan bahwa coaching ini merupakan bagian dari upaya penanganan KBG yang dilakukan bersama Kemen PPPA. Coaching ini bertujuan untuk merefleksikan peran dan tantangan yang dihadapi oleh tenaga layanan perlindungan di lapangan.
“Indonesia memiliki komitmen kuat untuk memastikan perlindungan hak perempuan dan anak dari kekerasan, sejalan dengan berbagai komitmen internasional yang telah diratifikasi oleh pemerintah,” jelas Ratna.
Selama tiga hari kegiatan berlangsung, para peserta coaching berkesempatan untuk berdiskusi dan meminta masukan dari para pakar yang difasilitasi oleh Kemen PPPA dan UNFPA, dengan tujuan meningkatkan peran mereka dalam perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Garut.
Pewarta: Suradi
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues