Abah Tatang menyayangkan kondisi Menara Pandang yang kini rusak parah.
“Abah oge asa panglebarkeun ayeuna mah, tempat eta teh rarusak aya tembok nu rempag, tempat niis dariuk anu kadarieu aya sababaraha hiji nu runtuh, terus anu tempat popotoan jalana tina kai teh barorbo, komo nu paranti di luhur hayang ningali kaendahan cangkuang rarusak parah teu bisa kadinya da sieun ti poros, jeung
Ngalebar-lebar biaya weh hungkul pemerintah da eweh mangfaatna oge ker masyarakat nu aya didieu, can pernah pisan ngarasakeun,” keluhnya.
Translet red ( Abah menyayangkan tempat tersebut rusak, temboknya rubuh, bangku tempat istirahat juga pada roboh terus jalan dari kayu tempat berfoto kayunya sudak melepuk kemudian Menara pandang pun rusak parah. Pemerintah menghambur-hamburkan uang membangun yang tidak ada mamfatnya bagi masyarakat setempat,” keluh Abah.
Abah Tatang menegaskan bahwa proyek wisata yang menghabiskan miliaran rupiah tersebut kini tidak dapat dinikmati manfaatnya karena banyak yang rusak, seperti tembok, tempat berswafoto, jalan yang menggunakan kayu, gazebo, dan menara pandang.
Kerusakan yang terjadi di Menara Pandang Situ Cangkuang menimbulkan pertanyaan tentang lemahnya pengawasan dan pemeliharaan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut. Diharapkan, pemerintah daerah segera melakukan perbaikan dan meningkatkan pengawasan agar fasilitas wisata ini dapat kembali dinikmati masyarakat dan menjadi aset wisata yang bermanfaat bagi Kabupaten Garut.
Pewarta: Nuroni
Editor: Bhegin
