LOCUSONLINE, GARUT – Asep Muhidin, SH., MH., seorang advokat muda Garut, mendesak para calon Bupati dan Wakil Bupati Garut untuk menunjukkan komitmen yang tegas dalam melawan korupsi. Ia menilai korupsi sebagai kejahatan luar biasa yang dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat dan menghambat pembangunan.
Asep Muhidin, yang dikenal vokal menyuarakan ketidakadilan dan pelanggaran hukum, meminta kedua pasangan calon, dr. H. Helmi Budiman – Yudi Nugraha, dan Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU – drg. Luthfianisa Putri Karlina, MBA, untuk memiliki visi dan misi yang jelas dalam memberantas korupsi.
“Saya tahu, selama dunia ini belum kiamat, maka kebaikan akan dibayang-bayangi dengan kejahatan. Namun, sebagai manusia, kita diwajibkan berusaha untuk melawan segala perbuatan tidak terpuji. Salah satu perbuatan setan yang berdampak buruk kepada manusia adalah sifat tamak dan keserakahan yang dituangkan dalam kehidupan adalah praktek korupsi,” tegas Asep.
Asep menilai bahwa praktek korupsi sudah mengakar kuat di berbagai lini, khususnya di lingkaran pemerintah. Ia sendiri telah melakukan berbagai kajian dan investigasi lapangan terkait dugaan korupsi di lingkungan Pemkab Garut, dan telah menyampaikan hasil telaahannya kepada lembaga hukum seperti Kejaksaan, Kepolisian, dan bahkan Pengadilan.
“Saya sendiri telah membuat laporan kepada pihak Kejaksaan Negeri Garut terkait dugaan korupsi Bumdes, proyek Joging Track, dan lainnya. Saya juga menjadi kuasa hukum dari salah satu warga yang menyampaikan permohonan Praperadilan kasus dugaan korupsi Biaya Operasional atau BOP dan anggaran kegiatan reses DPRD Kabupaten Garut tahun 2014-2019,” jelasnya.
Asep berharap semua pasangan calon yang telah lolos seleksi dan mendapatkan nomor urut di Pilkada Garut untuk serius dalam mengentaskan kemiskinan. Ia mengingatkan bahwa tanpa komitmen melawan korupsi, para kandidat berisiko terjerumus ke dalam praktik korupsi dan menjadi pesakitan.
“Kalau tidak punya keinginan untuk memberantas korupsi lebih baik tidur saja di kamar empuk dan berleha-leha. Jangan bekerja dan jangan berjanji untuk mensejahterakan rakyat. Karena apabila tidak punya komitmen melawan praktek korupsi, maka bisa saja para kandidat ini yang malah terjerumus dan malah menjadi pesakitan gara-gara korupsi,” tegas Asep.
Pewarta; Asep Ahmad
Editor: Bhegin
Setuju sekali.
Jangan mempermainkan hukum TAJAM KE BAWAH TUMPUL KE ATAS.
Seqndainya Fatimah anakku mencuri, maka aku yang akan memotong tangannya (Raaulullah s.a.w)