Reza menyebutkan lima faktor yang perlu ditelaah:
1. Kondisi mental khusus: Memeriksa apakah anak memiliki gangguan mental tertentu.
2. Penyalahgunaan zat terlarang: Menelaah kemungkinan penggunaan narkotika atau zat adiktif.
3. Fantasi kekerasan: Menganalisis kebiasaan anak, mulai dari film yang ditonton hingga situs yang dikunjungi.
4. Stabilitas pendidikan: Meninjau riwayat akademis, termasuk pengalaman sulit seperti tidak naik kelas atau drop out.
5. Relasi sosial: Melihat hubungan anak dengan teman, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Menurut Reza, dua faktor yang paling dominan dalam membentuk perilaku anak adalah hubungan dengan keluarga dan pertemanan. Penelaahan ini diharapkan dapat mengungkap motivasi di balik tindakan MAS, yang jauh dari dugaan banyak pihak.
Tragedi di Lebak Bulus ini menjadi sorotan karena bertolak belakang dengan citra MAS yang dikenal baik dan religius. Psikolog dan masyarakat kini terus mencari jawaban, apa yang memicu remaja ini melakukan aksi kejam terhadap keluarganya sendiri.
Editor: Bhegin
