LOCUSONLINE, BANDUNG BARAT – Pemkab Bandung Barat Catatkan Surplus Anggaran: Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (Pemkab KBB) berhasil mencatatkan surplus anggaran lebih dari Rp 62 miliar pada akhir tahun 2024.
Prestasi ini merupakan hasil dari pengelolaan anggaran yang cermat, terukur, dan efisien, dengan memprioritaskan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) KBB, Heru, menjelaskan bahwa surplus ini dicapai melalui perencanaan anggaran yang fokus pada kebutuhan mendesak. Hal ini disampaikannya saat ditemui awak media pada Rabu (8/1/2025).
“Kami menyusun anggaran 2024 dengan teliti dan terukur, memastikan pendapatan direncanakan secara rasional. Sementara itu, belanja didorong agar efisien dan memprioritaskan program utama, terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat,” ujar Heru.
Menurut Heru, program prioritas di tahun 2024 mencakup penanggulangan stunting, penurunan kemiskinan, dan pengendalian inflasi.
“Kami fokus pada kebijakan yang berdampak besar bagi masyarakat. Program-program prioritas inilah yang kami dorong, sementara kebutuhan lain yang belum mendesak kami efisiensikan,” tambahnya.
Heru menambahkan bahwa surplus Rp62 miliar ini masih dalam proses perincian lebih lanjut.
“Dana ini sedang kami hitung ulang untuk memastikan apakah ada alokasi dari pemerintah pusat yang harus digunakan kembali, atau dapat sepenuhnya dimanfaatkan di tahun 2025. Proses rekonsiliasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga sedang berlangsung,” jelas Heru.
Heru menegaskan bahwa surplus ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan pengelolaan anggaran yang sehat dan berkelanjutan di KBB.
“Kami berkomitmen agar APBD KBB tetap sehat, tanpa lagi menghadapi defisit seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini adalah bagian dari visi kami menuju Kabupaten Bandung Barat yang memiliki keuangan daerah yang stabil dan terpercaya,” ungkapnya.
Heru menekankan bahwa surplus anggaran ini memberikan dampak positif bagi pembangunan jangka panjang di KBB.
“Ketika posisi keuangan daerah surplus, itu berarti pemerintah memiliki ruang yang cukup untuk melaksanakan program pembangunan dengan lebih optimal. Posisi uang yang tersedia ini mempermudah realisasi berbagai kegiatan pembangunan yang telah direncanakan,” ujarnya.
BKAD KBB, lanjut Heru, berkomitmen untuk menciptakan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.
“Kami ingin memastikan setiap rupiah yang dikelola Pemkab Bandung Barat benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tambahnya.
Dengan surplus anggaran yang berhasil dicapai, Pemkab Bandung Barat berharap dapat terus mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Kami ingin Kabupaten Bandung Barat tidak hanya sehat secara keuangan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang tepat sasaran,” tutup Heru.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa perencanaan dan pengelolaan anggaran yang baik mampu mendukung visi pembangunan daerah yang lebih maju dan berdaya saing.
Pewarta: Kamil
Editor: Bhegin