Ia menjelaskan, “Eco Enzyme itu merupakan fermentasi dari sampah organik. Sifatnya alami, karena di dalam organik itu kan mengandung unsur-unsur yang sifatnya bisa memperbaiki.”
“Nanti rencananya ke depan kita agendakan penuangan Eco Enzyme di wilayah selatan Blora, sehingga Blora bisa tercover semuanya. Kalau ini berjalan terus dan masyarakat antusias, pelaku-pelaku usaha berantusias, ini bisa terwujud,” ucapnya.
Istadi juga mengatakan, “Karena ini sifatnya spontan dan mengingat lokasi serta kondisi airnya, kebetulan masih musim penghujan sehingga airnya juga masih ada, kita melihat lokasinya dekat sehingga kegiatan ini bisa terwujud. Kecuali nanti kalau sudah kita agendakan, kita bisa mencari titik lokasi yang lebih representatif.”
“Pak Bupati sekarang ini kan sedang giat-giatnya menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dan saat ini kita bisa lihat mobilitas masyarakat di Blora ini sangat luar biasa aktivitasnya. Bahkan banyak yang dari luar masuk di Blora,” paparnya.
Sementara itu, Asisten II Blora, Dasiran, mengatakan bahwa dengan banyaknya tamu dan kegiatan yang ada di Blora, ini harus dibarengi dengan kota yang bersih. Untuk itu, Pak Kepala Dinas LH, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk kelompok-kelompok untuk memproduksi Eco Enzyme.
“Yang tadi disampaikan, Eco Enzyme bisa meningkatkan kualitas air, meningkatkan kualitas udara, juga bisa meningkatkan kualitas unsur hara tanah. Sehingga selain itu juga nanti untuk sampah-sampah rumah tangga bisa terkurangi,” ujarnya.
