Martinus menambahkan bahwa BNN menyambut baik niat baik Bupati Blora dan jajaran untuk pembentukan BNNK di Blora. Menurutnya, niat baik itu sangat paralel dengan kebijakan Presiden hari ini, di mana menempatkan isu narkoba sebagai isu strategis.
Situasi Narkoba di Blora
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, mengemukakan bahwa saat ini di wilayah BNNP Provinsi Jawa Tengah baru terdapat 9 BNNK. Dikatakan, jumlah tersebut masih sedikit dibanding dengan provinsi lain.
“Bila dibandingkan dengan BNNK, khususnya di wilayah Jawa lainnya, yang paling sedikit di Jawa Tengah,” papar Agus Rohmat.
Dia menjelaskan bahwa saat ini situasi narkotika di wilayah Blora menempati peringkat 31 dari 35 kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah.
“Dari peringkat itu, di Blora terdapat kasus narkotika sebanyak 12 kasus dengan 17 tersangka, psikotropika terdapat 2 kasus dan 2 tersangka. Kemudian, obat-obatan berbahaya 12 kasus dengan 15 tersangka, sehingga ada total 27 kasus dan 34 tersangka,” terangnya.
Bupati Blora Harap BNNK Segera Berdiri
Bupati Arief Rohman mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat saat di BNN untuk bersilaturahmi. Tak hanya itu, Bupati yang suka melobi di pemerintah pusat ini juga mengusulkan agar kantor BNNK di Blora ini bisa segera berdiri.
“Untuk menunjang hal itu, kami sudah siapkan lahan yang kita hibahkan dan kantor sementara juga sudah disiapkan sekaligus sampai sarana prasarana dan 17 staf juga disiapkan,” terangnya.
Menurutnya, wilayah Kabupaten Blora yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, tentu rawan akan peredaran narkoba. Sehingga, pihaknya berharap berdirinya Kantor BNNK bisa segera terlaksana.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”