Hermawan menekankan pentingnya kejujuran dan upaya perbaikan dari para pelanggar.
“Akan lebih baik jika para pelanggar yang ingin berbuat baik agar tidak terulang pelanggarannya yang sama, dikomunikasikan bukan dengan seseorang saja, tapi harus dengan semua petugas atau berbagai pihak terkait. Lebih baik lagi dengan berbagai ahli hukum Internasional yang bertanggungjawab, yang bisa didekati untuk menyampaikan persoalan itu. Agar ketahuan mana yang bertanggungjawab mana yang tidak. Tentunya harus hati-hati menjaga ada kendala dari oknum yang tidak sependapat atau para oknum yang masih menginginkan berbagai pelanggaran itu berlangsung dengan berbagai alasan, salah satunya lahan mendapat keuntungan dari pelanggaran semacam itu terkendala, otomatis kebiasaan buruk para oknum terhenti,” ucapnya.
Hermawan berharap agar kedepannya pengiriman pekerja dilakukan dengan keahlian dan perlindungan yang saling menguntungkan bagi pekerja dan pemberi kerja.
“Dukung Presiden Prabowo Subianto, kita berharap bersama mampu menghapus perbudakan, pengiriman pekerja harus dengan keahlian dan perlindungan yang saling menguntungkan bagi pekerja dan yang memberikan pekerjaan dengan saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain serta menimbulkan citra positif bagi kedua negara terkait. Tentunya ini butuh dukungan semua pihak, para pelanggar harus diganjar dengan setimpal sesuai pelanggarannya. Mari berkarya dengan penuh kasih dan bersih dari nista yang merugikan,” pungkasnya.
Pewarta: Laela
Editor: Bhegin

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”