LOCUSONLINE, GARUT – Sebanyak 10 sekolah dasar dan madrasah di Garut, Jawa Barat, membutuhkan perbaikan besar akibat dampak cuaca buruk. Pemerintah Daerah Garut mengakui bahwa rehabilitasi sekolah yang terdampak tidak dapat dilakukan secara cepat karena memerlukan alokasi anggaran yang besar. Namun, berbagai upaya akan dilakukan mengingat sarana pendidikan sangat penting agar siswa dan guru dapat melangsungkan aktivitas belajar mengajar dengan aman.
Pemerintah Daerah Garut memerlukan anggaran besar untuk proses rehabilitasi dan perbaikan sekolah rusak yang ada di Garut. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut menyebutkan bahwa ada 10 sekolah yang memerlukan perbaikan secepatnya karena bangunan kelasnya rusak parah, bahkan ada yang ambruk.
“Ada 10 sekolah yang perlu dilakukan recovery, rata-rata SD dan Madrasah. Tentu ini harus segera tertangani karena proses belajar mengajar siswa dan guru harus terjamin,” kata Nurdin Yana, Sekda Garut, Kamis (30/1/2025).
Pemda Garut akan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi infrastruktur pendidikan yang rusak. Akan tetapi, mengingat acuan dari Pemerintah Pusat tentang kepentingan Makan Bergizi Gratis (MBG), proses perbaikan atau rehabilitasi bangunan sekolah harus ditunda sementara dan akan dimasukkan ke dalam anggaran perubahan.
“Kita lihat skenario, tidak boleh ada action karena apa? Karena pertimbangan pusat sangat memerlukan biaya untuk kepentingan Makan Bergizi Gratis (MBG). Sehingga kita hold (tahan) dulu untuk kegiatan, tetapi untuk yang 10 ini akan masuk pada di perubahan,” tambahnya.
Pemda Garut juga akan mengupayakan modifikasi agar 10 bangunan sekolah yang sangat perlu perbaikan bisa segera tertangani. Ada tiga kepentingan yang perlu diperhatikan, yaitu masalah keselamatan, proses belajar mengajar, dan urgensi untuk proses perbaikan sekolah.
“Kita akan upayakan modifikasi supaya yang 10 sekolah ini perbaikanya bisa terlaksana. Ada tiga kepentingan, yaitu masalah keselamatan, proses belajar mengajar, dan urgensi sekali, makanya kita dorong di perubahan, bahkan di BTT (anggaran kebencanaan),” tutupnya.
Sekda menegaskan bahwa pihaknya dapat mengalokasikan anggaran untuk perbaikan bangunan sekolah yang terkena dampak kerusakan menggunakan anggaran kebencanaan. Alokasi anggaran ini perlu dipertimbangkan agar kegiatan belajar mengajar siswa dan pengajar guru bisa segera beraktivitas dengan normal.
Pewarta: Ofik3rot
Editor: Bhegin