LOCUSONLINE, GARUT– Seorang pria asal Garut, Jawa Barat, diduga mencuri uang di kantor Bupati Garut dengan modus meminta sumbangan untuk yayasan anak yatim. Aksi terduga pelaku terekam kamera CCTV, sehingga ia digelandang oleh petugas pengamanan dalam kantor Bupati.
Seorang pria berinisial D diamankan petugas pengamanan dalam kantor Bupati Garut, Jawa Barat. Ia diciduk petugas setelah tertangkap kamera CCTV saat memasuki beberapa ruangan di lingkungan Pemda Garut. Security luar dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Garut, yang merupakan pengamanan, menggiring pria tersebut ke pos penjagaan untuk dilakukan interogasi.
Beberapa pertanyaan petugas terus dibantah oleh D. Bukan tanpa sebab, pengamanan dalam melakukan interogasi karena terdapat staf bagian Hukum dan bagian Perekonomian yang menjadi korban pencurian saat mereka sedang apel pagi. Dua orang staf Pemda Garut itu kehilangan uang sebesar Rp2,4 juta yang disimpan di tas masing-masing.
Saat dilakukan penggeledahan terhadap terduga pelaku, pengamanan dalam juga menemukan proposal sumbangan untuk anak yatim. Kepala Satpol PP Garut, Basuki Eko, mengaku bahwa insiden kehilangan uang terhadap staf Pemda Garut ini terjadi pada saat seluruh pegawai melangsungkan apel pagi, sehingga di seluruh ruangan yang ada di Pemda Garut kosong tanpa ada penjagaan.
“Di salah satu ruangan, ada kehilangan uang. Memang pada saat itu, seluruh pegawai sedang apel. Berdasarkan CCTV, terlihat seseorang yang masuk ke ruangan tersebut, ya sekitar 10 menit. Tadi ternyata orang yang ada di CCTV tersebut datang,” kata Basuki Eko, Kepala Satpol PP Garut, Senin (3/2/2025).
Terduga pelaku yang digelandang ke kantor Satpol PP yang berada di samping kantor Bupati Garut, akhirnya terkuak sebagai residivis kasus yang sama. Ia tiga kali melakukan aksi serupa dan pernah dilumpuhkan dengan tembakan timah panas polisi di bagian kakinya.
Eko menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku yang mengaku sebagai petugas yayasan yatim piatu, ternyata tidak benar. Yayasan yang disebut dalam proposal tidak teridentifikasi, dan tidak jelas keberadaannya.
“Security memang mengenal dan langsung diperiksa untuk sementara. Uang yang hilang Rp2,4 juta. Dari temuan itu, kita juga mendapatkan proposal untuk mendapat sumbangan atas nama yayasan yatim piatu di Bandung. Nah, setelah dikroscek, yayasan tersebut tidak ada,” tambahnya.
Kini, pria berinisial D itu dievakuasi oleh aparat kepolisian dari Polsek terdekat guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara para korban yang merupakan ASN staf di Pemda Garut, tidak menyangka bahwa perilaku petugas yayasan yatim piatu malah dijadikan modus pencurian.
Pewarta: Ofik3rot
Editor: Bhegin