Muncul Nama Perusahaan dengan Label LSM
Bersamaan dengan beredarnya kabar itu, muncul juga nama PT Agung Berkah Grup (ABG) yang digadang-gadang akan menggantikan posisi BUMD dalam pengelolaan parkir di rumah sakit tersebut.
Setelah ditelusuri, masih kata Hidayat, perusahaan tersebut memiliki kaitan yang sangat dekat dengan salah satu organisasi masa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) level nasional.
Meskipun upaya mufakat yang sudah dilakukan sudah mendapatkan tudingan yang tidak relevan, namun Hidayat masih tetap berusaha agar keresahan sejumlah warga Desa Kedaton yang mencari nafkah di parkiran rumah sakit dapat menemui titik terang.
“Terlepas hal itu, kami tokoh pemuda dan tokoh masyarakat disini tetap berupaya supaya terjadi permusyawaratan. Pada prinsipnya, jangan sampai pihak rumah sakit acuh terhadap kearifan lokal. Sehingga, para juru parkir yang berasal dari desa kedaton ini tetap bisa bekerja. Karena selama belasan tahun ini, parkiran itu periuk mereka,” jelasnya lagi.
Keresahan Belasan Juru Parkir Semakin Menjadi
Ternyata, meskipun Hidayat telah melakukan sejumlah langkah konstruktif untuk mengadakan mufakat, tetap tidak direspon dengan baik oleh pihak managemen rumah sakit maupun pihak perusahaan calon pengelola parkir.
Sehingga, bagaimana kejelasan status dari belasan warga Desa Kedaton yang terlibat aktif di parkiran rumah sakit semakin suram dan keresahan mereka semakin menjadi.
Tiba-Tiba Ada Praktik Parkir Liar
Hingga sampai di hari Kamis 6 Februari 2025, lanjut Hidayat, ada segerombolan orang mengatasnamakan organisasi LSM dan perusahaan vendor pengelola parkir yang baru, tiba-tiba melakukan praktik parker liar.
