LOCUSONLINE, BANDUNG – Sebanyak 108 sekolah di Jawa Barat mengalami keterlambatan dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Karena kelalaian ini, ratusan hingga ribuan siswa terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Kesalahan administratif ini pun menimbulkan polemik, memicu kekhawatiran orang tua, serta menyoroti pentingnya kesiapan sekolah dalam mengelola data akademik demi masa depan peserta didik.
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Jawa Barat, Awan Suparwana, menjelaskan bahwa berdasarkan data di portal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), terdapat sekolah yang statusnya sudah finalisasi hingga tidak mengisi.
“Jadi di portal SNPMB ada sekolah yang sudah finalisasi, ada yang belum selesai, dan ada yang tidak mengisi statusnya. Kalau yang belum mengisi berbagai faktor apakah memang tidak ada kuotanya atau memang tidak mengambil jalur tersebut,” ucap Awan, Jumat (6/2/2025).
Awan menyebut bahwa secara keseluruhan ada sekitar 108 sekolah yang diketahui terlambat mengisi PDSS. Meski tidak merinci di mana saja sekolah itu, menurutnya apa yang terjadi juga dialami sekolah di beberapa provinsi lain.
“Permasalahan itu yang tidak mengisi sampai saat ini ada 108 sekolah negeri dan swasta. Itu di Jawa Barat dan ini juga terjadi di semua provinsi ada kendala yang sama, ada sekolah yang memang statusnya seperti itu. Yang 108 itu posisinya tidak selesai,” jelasnya.
Saat ini Awan mengatakan dirinya sedang berupaya mengajukan permohonan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk membuka kembali portal PDSS. Hal itu dilakukan agar siswa tetap bisa ikut dalam SNBP.
