“Iya (harus lebih kritis), kan sekarang banyak kampus yang fatalis, ‘dah lah enggak ada gunanya’. Ada juga yang nihilistik, menganggap apa yang dilakukan salah semua, enggak boleh gitu. Pasti ada sisa-sisa yang baik. Dukung yang baik, yang tidak baik kita luruskan,” paparnya.
Mahfud menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam sejarah, seperti dalam peristiwa reformasi 1998. Ia berharap kampus dapat kembali berperan aktif dalam membentuk peradaban dan menjaga NKRI.
“Tidak boleh fatalis dan nihilistik dan skeptik radikal, artinya semua masalah ditanyakan terus, dipersoalkan terus. Agar kampus kembali berperan seperti dulu karena tugas sejarah kampus yaitu mengubah peradaban dalam rangka NKRI,” tutup Mahfud.
Editor: Bhegin
