Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin, menyatakan bahwa KWI tidak bersedia apabila ditawari terlibat dalam struktur Danantara sebagai penasihat. “Seandainya diminta menjadi penasihat BPI Danantara, KWI tidak bersedia karena ranah dan wilayah pelayanan di bidang rohani,” kata Antonius.
Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty, mengatakan bahwa semua elemen publik harus berperan aktif mengawasi secara kritis pengelolaan Danantara. “Oh iya, sebagai superholding dari berbagai BUMN di Indonesia, Danantara akan mengelola dana BUMN dengan nominal yang sangat besar. Karenanya, harapan Presiden bagi pengawasan publik patut didukung,” kata Jacklevyn.
PGI belum diminta terlibat langsung dalam mekanisme pengawasan Danantara. “Bilamana kepada kami (PGI) ditawarkan untuk mengambil bagian dalam mekanisme pengawasan Danantara, akan merekomendasikan orang-orang yang memiliki kepakaran dari kalangan umat Kristen,” ujarnya.
Editor: Bhegin

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”