Erwin menekankan bahwa keberagaman yang ada di RW 12 Dian Permai sejalan dengan program Bandung Utama (Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, Agamis). Program ini, menurutnya, akan terus digalakkan hingga ke 30 kecamatan di Kota Bandung.
“Saya melihat berbagai tokoh lintas agama berkumpul di sini. Ini adalah bukti bahwa RW 12 benar-benar menjadi contoh toleransi di Kota Bandung,” tambahnya.
Erwin juga menekankan pentingnya menghormati dan membahagiakan para lansia, sejalan dengan nilai-nilai keagamaan yang mengajarkan keutamaan memuliakan orang tua. “Saya berharap di Kampung ini, kita bisa terus menghormati dan membahagiakan orang tua. Mari bersama-sama memperkuat toleransi dan tenggang rasa antarumat beragama,” tuturnya.
Perjalanan Panjang dan Semangat Gotong Royong
Tokoh masyarakat RW 12 Dian Permai, Pulcheria Rosutijani, menceritakan perjalanan panjang pembangunan Taman Lansia ini yang bermula dari ide sederhana saat perayaan Natal bersama pada tahun 2013. Pembangunan taman dimulai pada 3 Januari 2014 dengan semangat gotong royong warga.
“Kami ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan bersama,” ungkap Pulcheria.
Dari total 900 warga, 30 persennya adalah lansia, sehingga keberadaan Taman Lansia ini menjadi sangat dinantikan dan berarti bagi mereka. Pulcheria menekankan bahwa pembangunan kota tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga inisiatif dari warganya sendiri.
“Kota Bandung tidak akan maju jika unsur kewilayahannya tidak ikut berkembang. Mari kita terus berbuat yang terbaik untuk kota ini,” katanya penuh semangat.