Bakti juga membocorkan bahwa pembangunan Stadion Bola yang berada di samping lokasi Jogging Track ternyata terdapat dugaan kerugian negara lebih dari Rp 1 Miliar dan Aquatik Rp 166 juta lebih serta pembangunan pekerjaan pembuatan lapangan out door Kawasan SOR Ciateul sebanyak Rp 61 Juta lebih.
“Saya ingin menyampaikan kepada ibu Putri sebagai ibu kami semua masyarakat Garut bahwa banyak pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Garut, khsususnya di area SOR Ciateul menjadi temuan dugaan korupsi oleh BPK RI dan masyarakat. Bu Putri harus secepatnya membahas itu dengan semua pemangku kebijakan termasuk pandangan pak Bupati Garut sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia saat itu,” tegasnya.
Kemudian, kata Bakti, pembahasan dan hasilnya itu upload juga ke media sosial, seperti halnya kegiatan yang dilaksanakan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat rapat pembahasan anggaran dan kegiatan di Pemprov Jabar.
“Dari awal pembahasan sampai dengan keputusan dan bahkan sampai terjun ke lapangan itu dijelaskan dan di upload sehingga masyarakat bisa tahu secara utuh dan tidak setengah-setengah. Tetapi ingat, jangan mengintrograsi pihak yang tidak berkaitan langsung seperti Pak Satpam, tapi harus ke pejabat dan pengusahanya,” papar Bakti.
Senada dengan Bakti Safaat, Ketua Pemuda Nasionalis Kabupaten Garut, Yogi Iskandar menegaskan, pembangunan semua fasilitas SOR Ciateul dari mulai gedung atletik, Sport Hall, aquatik, lapangan out door sudah disebutkan terdapat kelebihan bayar, sehingga BPK RI memberikan perintah tegas untuk segera mengembalikan kekurangan itu ke kas daerah.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues