LOCUSONLINE, GARUT – Daya Beli Masyarakat Melemah: Menjelang Idul Fitri 1446 H, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan penurunan signifikan perputaran uang Lebaran tahun ini. Perputaran uang diperkirakan hanya mencapai Rp137,97 triliun, turun sekitar Rp20 triliun (12,3%) dibandingkan proyeksi tahun lalu sebesar Rp157,3 triliun.
Faktor Penurunan Perputaran Uang
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang, menuturkan kondisi ekonomi yang tidak stabil dan melemahnya daya beli masyarakat menjadi penyebab utama penurunan ini. Hal ini diperkuat oleh sepinya pusat perbelanjaan menjelang Lebaran, yang menunjukkan konsumsi masyarakat cenderung defensif.
Ekonom Bank Mandiri, Agus Santoso, menilai lemahnya daya beli akibat tekanan ekonomi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di beberapa sektor industri menjadi faktor utama.
Penurunan Jumlah Pemudik
Penurunan jumlah pemudik juga berkontribusi pada lesunya ekonomi. Kementerian Perhubungan memproyeksikan jumlah pemudik hanya 146,48 juta orang, turun 24% dibandingkan tahun lalu (193,6 juta). Hal ini berdampak pada perlambatan konsumsi di daerah asal dan tujuan mudik.
Baca Juga : Arus Mudik di Jalur Selatan Jawa Padat, Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas
Perbandingan dengan Lebaran 2024
Sebagai perbandingan, pada Lebaran 2024, perputaran uang mencapai Rp157,3 triliun dengan jumlah pemudik 193,6 juta orang. Bank Indonesia saat itu menyiapkan uang tunai Rp197,6 triliun. Tahun ini, Bank Indonesia kemungkinan akan menyesuaikan jumlah uang tunai yang disediakan.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”