LOCUSONLINE, BANGKA – Seorang oknum tenaga honorer berinisial A.S (37), yang bertugas sebagai staf di bagian Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, diduga terlibat dalam praktik prostitusi terselubung. Dugaan ini muncul setelah beredar sejumlah pesan dan pengakuan dari korban di kalangan internal pegawai.
A.S, yang sebelumnya mengajar sebagai guru honorer di salah satu SD di Sungailiat, dipindahkan ke kantor dinas karena kerap tidak masuk kerja dan dinilai tidak disiplin.
Berdasarkan keterangan dari salah satu korban yang identitasnya dirahasiakan, A.S diduga merayu beberapa perempuan dengan janji hubungan asmara. Ia bahkan pernah menawarkan hubungan intim dengan imbalan uang sebesar Rp100 ribu kepada seorang guru di wilayah Sungailiat.
“Semua komunikasi dilakukan melalui WhatsApp, tapi isi percakapannya langsung dihapus oleh yang bersangkutan,” ungkap korban tersebut, dikutip dari asatuonline.id.
A.S juga disebut-sebut pernah menikahi beberapa perempuan secara siri. Dugaan kuat, hal itu merupakan bagian dari modus untuk memanfaatkan kondisi ekonomi dan psikologis korban demi keuntungan pribadi.
Aktivitas ini disinyalir telah berlangsung selama beberapa tahun. Nama A.S bahkan dapat dikenali dalam aplikasi Get Contact dengan berbagai tag mencurigakan, termasuk “Papi G”, yang mengindikasikan keterlibatannya dalam praktik menyimpang.
Di lingkungan kerja, A.S kerap terlihat hanya datang untuk mengisi absen, lalu menghilang dan menghabiskan waktu di warung kopi. Meski perilaku tersebut telah lama menjadi sorotan, hingga kini belum ada tindakan tegas dari pihak Dinas Pendidikan.
