LOCUSONLINE, GARUT – Warga Singajaya Was-was dan Menanti Kepastian: Fenomena pergerakan tanah di Kampung Sawahjoho, Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, semakin meluas dan membuat warga was-was. Kamis, 10 April 2025
Sepekan setelah Lebaran Idul Fitri 1446H/2025, ratusan warga dari 49 keluarga terpaksa mengungsi akibat pergeseran tanah yang mengancam keselamatan mereka.
“Kami mulai memikirkan bagaimana jika tanggap darurat selesai, pengungsian mau ke mana,” ujar Sekdes Desa Singajaya Saiful Subhan.
Puluhan rumah mengalami kerusakan dan puluhan tempat tinggal lainnya terancam tidak dapat ditempati lagi.
“Tanggap darurat sudah ditetapkan dua pekan oleh Pemda Garut, kami juga berupaya untuk menyiapkan rumah sementara sambil menunggu proses relokasi,” papar Saiful Subhan.
Warga mengungkapkan kecemasan mereka terhadap pergeseran tanah yang terjadi setiap saat.
“Lokasi tersebut sudah tidak layak ditempati,” ujar Saiful Subhan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut telah mencatat sebanyak 49 keluarga yang terdampak musibah ini, dengan rincian 20 rumah terdampak langsung dan 29 rumah lainnya terancam.
“Jadi yang terdampak itu memang sudah tidak layak untuk di tempati dan yang terancam kemungkinan kedepannya bisa terjadi gerakan tanah susulan,” ujar Nasheer, petugas BPBD Garut.
BPBD terus melakukan pemantauan dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini.
“Jadi supaya lebih tepatnya berapa yang benar-benar terancam gerakan tanah,” kata dia.
BPBD juga telah mencari lahan untuk relokasi warga terdampak, yakni di Kampung Baru Tugu, Cidahu, dan Nyangkewok, depan SMP 1 Singajaya.
