“Seni adalah alat perjuangan. Lewat puisi dan teater, kami ingin menunjukkan bahwa penderitaan buruh nyata, dan kami tidak akan diam,” ujar Darto, aktivis seni buruh dari Yogyakarta.
Pemerintah Diminta Bertindak Konkret
Menanggapi aksi tersebut, pihak pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan bahwa mereka membuka ruang dialog untuk mendengarkan aspirasi buruh. Namun demikian, belum ada komitmen tegas terhadap tuntutan spesifik yang disampaikan.
Sementara itu, aparat kepolisian mengapresiasi jalannya aksi yang berlangsung aman dan tertib. “Kami siapkan pengamanan terbuka dan tertutup. Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama semua pihak sehingga May Day berlangsung kondusif,” kata Kombes Pol. Heru Wibowo, juru bicara Polda Metro Jaya.
Lebih dari Sekadar Seremoni Tahunan
Hari Buruh Internasional bukan sekadar seremoni tahunan. Bagi para pekerja, ini adalah momentum untuk menyuarakan keresahan yang belum mendapatkan tempat dalam sistem ekonomi yang mereka anggap timpang. Dengan aksi damai yang massif ini, buruh berharap bahwa seruan keadilan sosial yang mereka gaungkan hari ini bisa menjadi penggerak perubahan nyata dalam kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia. (Azis/Red.01***)

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues