LOCUSONLINE, JAKARTA – Di tengah sorotan publik terhadap proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), pemerintah justru memamerkan kemewahan fasilitas Istana Wakil Presiden. Salah satu yang menjadi sorotan adalah pemasangan kaca anti-peluru impor dari Amerika Serikat yang kini progresnya telah mencapai 22 persen. Sabtu, 31 Mei 2025
Pernyataan Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono menandai fokus pembangunan yang lebih menonjolkan aspek keamanan elite, ketimbang kebutuhan dasar masyarakat di daerah penyangga IKN yang masih kekurangan infrastruktur.
“Kalau untuk kaca nanti peluru itu sudah 22%,” kata Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dikutip dari tayangan Metro TV, Jumat, 30 Mei 2025.
Hingga akhir Mei, progres fisik Istana Wapres disebut sudah 43 persen dengan struktur utama rampung. Saat ini, pengerjaan masuk ke tahap arsitektural dan pemasangan kaca pengaman yang harganya tak murah. Padahal, di saat bersamaan, pembangunan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan akses transportasi publik di IKN masih jauh dari tuntas.
Bangunan Istana Wapres ini mengusung konsep arsitektur Dayak “Huma Betang Umai”—yang diklaim menggabungkan nilai lokal dan desain tropis kontemporer. Ironisnya, nilai lokal itu justru ditutupi oleh elemen mahal seperti kaca pelindung dari luar negeri, mempertegas kesenjangan antara narasi kebudayaan dan realitas pengadaan.
Pembangunan tahap pertama mencakup kantor dan kediaman wapres, kantor sekretariat wapres, serta fasilitas pengamanan. Seluruhnya ditargetkan selesai pada Desember 2025, dengan rencana Gibran Rakabuming Raka mulai berkantor di IKN pada 2026.
