Hercules juga memiliki sejumlah aset di sektor agribisnis, termasuk lahan seluas 30 hektar di Indramayu yang dimanfaatkan untuk sawah, tambak, dan perikanan. Selain itu, ia menyewakan lahan seluas 5,5 hektar sebagai pasar rakyat kepada para pedagang.
Di luar aktivitas bisnis, Hercules masih aktif memimpin GRIB Jaya, sebuah organisasi kemasyarakatan yang belakangan menjadi sorotan publik. Beberapa anggotanya sempat terlibat sengketa lahan dengan BMKG di Tangerang Selatan, yang berujung pada penangkapan oleh aparat kepolisian.
Meskipun sempat dikenal sebagai sosok kontroversial di masa lalu, Hercules kini menunjukkan peran baru sebagai tokoh masyarakat. Ia bahkan mendapat amanah untuk membina sebuah pesantren di wilayah Jawa Barat, serta memegang peran strategis di beberapa organisasi lainnya. (BAAS)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”