Ia menambahkan, monumen ini merepresentasikan awal perjalanan para penerbang militer Indonesia. “Dari sinilah para elang udara Indonesia mulai mengepakkan sayapnya. Kini, masyarakat Garut bisa turut berbangga memilikinya sebagai simbol prestasi,” tegasnya.
Ketua penyelenggara, Letkol Sus Aprizal Zulham, menjelaskan bahwa pembangunan monumen bertujuan mengedukasi masyarakat terkait olahraga kedirgantaraan Kopasgat, serta menumbuhkan minat generasi muda terhadap dunia penerbangan.
“Monumen ini juga kami rancang sebagai ikon gerbang masuk Kota Garut sekaligus menambah daya tarik wisata,” ujarnya.
Monumen yang berdiri di atas lahan seluas 25 meter persegi ini mulai dibangun pada 6 Januari dan rampung pada 13 Maret 2025. Pengerjaannya menghabiskan anggaran sekitar Rp200 juta, yang didukung oleh Pemkab Garut, Bank BJB, dan berbagai pihak lainnya. (Nuroni/Suradi)
