Inisiatif SMPN 1 menuai dukungan luas. Seorang wali murid, Yuyun (57), menyebut bahwa sekolah semestinya bukan hanya tempat belajar, tapi agen perubahan sosial. “Ketika sampah bisa jadi karya dan semangat gotong royong tumbuh, itulah pendidikan yang sejati,” katanya optimistis.
Kunjungan Menteri ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan atas kerja nyata di level sekolah. Di tengah kegagapan sistemik mengelola sampah di berbagai daerah, SMPN 1 Purwakarta membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang kelas—asal ada kemauan, komitmen, dan visi yang jelas. (Laela)
