LOCUSONLINE, GARUT – Satu tahun berlalu, kematian tragis Dindin Rinaldi Choerul Insan (29), guru SD asal Garut, masih menyisakan tanda tanya besar. Ditemukan tewas di rel kereta api wilayah Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, kasus ini hingga kini belum menemui titik terang. Polisi menyimpulkan dugaan bunuh diri atau kecelakaan. Namun, keluarga menolak mentah-mentah narasi itu dan menuntut penyelidikan ulang. Senin, 9 Jni 2025
Mengutip berita Tribun Jabar, Unit I Pidum Satreskrim Polres Pangandaran mengklaim telah melaksanakan gelar perkara terkait laporan pengaduan dugaan tindak pidana penganiayaan berat yang terjadi di sebuah kontrakan di Perum Artha Graha Pajaten, Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.
Gelar perkara ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan dan berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025.
Berdasarkan hasil gelar perkara, disimpulkan bahwa belum ditemukan unsur-unsur tindak pidana penganiayaan berat sebagaimana diatur dalam ketentuan hukum yang berlaku.
“Oleh karena itu, proses penyelidikan resmi dinyatakan dihentikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” ujar AKP Idas Wardias Kasat Reskrim Polres Pangandaran, dikutip dari Tribun Jabar, Senin (9/6/2025) siang.
Dindin, yang mengajar di SDN 2 Pajaten, Sidamulih, Pangandaran, ditemukan meninggal dunia pada 14 Mei 2024 di jalur KA Cipari-Sidareja KM 344+4. Kepolisian menyatakan tidak ada unsur pidana berat, dan penyelidikan resmi dihentikan per 23 Mei 2025, usai gelar perkara kedua oleh Polres Pangandaran.
