Tambang Nikel Ancam Raja Ampat, DPR Desak Pemerintah Cabut Izin
DPR Desak Kejagung Prioritaskan Kasus Dugaan Korupsi Chromebook Rp 9,98 Triliun
- Uang Kertas RIS (Republik Indonesia Serikat): Jejak Sejarah yang Singkat Namun Berkesan
Masa Republik Indonesia Serikat (RIS) yang singkat (1949-1950) meninggalkan jejak unik dalam sejarah mata uang Indonesia. Uang kertas yang beredar pada periode ini memiliki desain dan ciri khas tersendiri. Karena masa peredarannya yang relatif singkat, uang kertas RIS kini termasuk kategori langka dan banyak dicari oleh para kolektor yang tertarik dengan periodisasi sejarah Indonesia. Meskipun mungkin tidak semahal uang VOC atau seri Wayang, beberapa pecahan RIS dengan kondisi prima tetap memiliki nilai jual yang menarik.
- Uang Koin Rupiah Pertama (Emisi 1951-1952): Tonggak Awal Kemandirian Ekonomi
Setelah meraih kemerdekaan, Indonesia menerbitkan mata uang Rupiah pertamanya. Koin-koin Rupiah emisi awal tahun 1951-1952 menjadi simbol kemandirian ekonomi bangsa. Koin-koin ini, dengan gambar Garuda Pancasila yang gagah, memiliki nilai historis yang kuat. Bagi para kolektor yang mengapresiasi perjalanan sejarah bangsa, koin Rupiah pertama dalam kondisi yang sangat baik (Uncirculated) menjadi incaran yang berharga. Nilai jualnya terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan kelangkaannya.
- Uang Kuno dengan “Error Printing”: Keunikan yang Menambah Nilai Fantastis
Selain jenis-jenis uang kuno berdasarkan periodisasi dan desainnya, uang yang memiliki kesalahan cetak (error printing) juga memiliki daya tarik tersendiri bagi kolektor. Kesalahan cetak yang unik dan jarang terjadi, seperti cetakan ganda, nomor seri yang tidak sempurna, atau warna yang berbeda dari seharusnya, justru meningkatkan nilai uang tersebut secara signifikan. Para kolektor menganggap uang “error” sebagai sesuatu yang unik dan tidak ada duanya.
Baca juga :
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues