LOCUSONLINE, KOTA BANDUNG — Kericuhan berkepanjangan antara dua kubu manajemen Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) kembali mencuat ke permukaan dan kini berujung pada penutupan operasional taman konservasi tersebut. Wali Kota Bandung, Muhamad Farhan, tak mampu menutupi kejengkelannya.
“Kami capek! Pemerintah sudah turun tangan, aparat penegak hukum juga, tapi ribut internal tak kunjung selesai. Kalau sampai ditutup, tanggung jawab penuh ada di pihak pengelola,” tegas Farhan, Kamis (3/7/2025).
Farhan menyatakan pemerintah tak akan ikut campur lebih jauh karena sejak lama Bandung Zoo tak menyumbang kontribusi berarti. “Tanah milik pemerintah, tapi tak pernah bayar sewa, tak pernah bagi hasil, pajak hiburan pun kecil,” sindirnya.
Bahkan Farhan mengancam akan merekomendasikan peninjauan ulang izin konservasi kepada Kementerian Kehutanan.
Penutupan Bandung Zoo terjadi Kamis pagi (3/7), diduga buntut dari perselisihan antara manajemen baru dan lama yang memuncak dalam keributan di ruang keuangan malam sebelumnya.
Baca Juga :
Pemprov Jabar Gencarkan Operasi Bersih Tambang Bodong, 118 Tambang Ilegal Disikat! Sumedang Terparah
Kondisi di lapangan menunjukkan sejumlah petugas keamanan berjaga di pintu masuk, sementara karyawan terlihat berkumpul di luar area. Situasi ini mengejutkan pengunjung yang datang dari berbagai daerah, termasuk rombongan anak-anak sekolah.
Sulhan Syafii, Humas Bandung Zoo dari manajemen lama, menyebut dualisme kepemimpinan menyebabkan kekacauan internal hingga berimbas pada perawatan satwa. Ia mengklaim sejak Maret 2025, telah terjadi kematian tujuh satwa dan satu dalam kondisi stres.
