Lebih panas lagi, Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto tak segan mengancam akan ambil jalur force majeure.
“Kalau pendekatan sopan diabaikan, ya kita ambil langkah paksa. Kita duduki MPR!” serunya lantang. Sebuah pernyataan yang lebih cocok jadi kutipan film aksi ketimbang konstitusi.
Sementara rakyat kebingungan—ini sedang bahas hukum atau sedang gladi resik action movie?
Yang jelas, Muzani tetap adem. Ia tak menanggapi ancaman dengan mobil taktis atau kawat berduri. Hanya dengan konstitusi di tangan, ia seolah ingin berkata: “Kalau mau main politik, jangan lupa baca UUD dulu.”
Dan Gibran? Tampaknya masih duduk manis di kursi wapres, menunggu apakah surat purnawirawan itu akhirnya akan sampai… atau terus jadi rumor yang nyasar di kantor pos republik! (Bhegin)
